animasi studio – gurune.net |
Revolusi
industri 4.0 semakin ramai di perbincangkan banyak orang di Indonesia, baik
dalam sebuah seminar maupun dibahas dalam sebuah artikel ringkas di dunia maya.
Istilah Industri 4.0 berawal dari sebuah proyek teknologi canggih
pemerintah Jerman yang diperkenalkan
dalam Hanover Fair 2011. Industri 4.0 merupakan tren otomasi serta pertukaran
data terkini dalam teknologi pabrik yang sedemikian canggihnya.
Adapun
teknologi canggih yang termasuk dalam Revolusi 4.0 meliputi artificial
intelligence ( kecerdasan buatan ) yang merupakan bagian dari ilmu komputer
yang mempelajari tentang bagaimana komputer bisa dibuat agar bisa melakukan
pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia. E-commerce ( perdagangan elektronik ) kegiatan jual beli
barang/jasa serta transmisi dana/data melalui jaringan internet.Big data sebuah teknologi baru dalam
dunia teknologi informasi yang memungkinkan proses pengolahan, penyimpanan
serta analis dengan berbagai format/bentuk dalam jumlah besar dan pertambahan
yang cepat. Fintech “Financial Technology “ merupakan
inovasi dalam bidang jasa keuangan yang memanfaatkan teknologi digital seperti
pembayaran elektronik,transfer dana, proses jual beli saham dan lainya.
Pemerintah
Indonesia melalui Kementrian Perindustrian telah merancang Making Indonesia 4.0
sebagai peta jalan yang terintegrasi untuk pengimplementasian dalam strategi
untuk menghadapi era Industri 4.0.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut
dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan ( pelaku industri
) serta para akademisi.
Ada Lima teknologi utama untuk menopang pembangunan
sistem Industri 4.0 yaitu Internet of
Thing (LoT) suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar
informasi satu sama lain dengan benda-benda yang ada di sekelilingnya sebagai
contoh di ibaratkan kedepan TV,Lemari Es, Pompa air, dan lainya dapat
terkontrol serta dapat di hidupkan dan dimatikan hanya menggunakan smart phone saja melalui konektifitas
internet . artificial intelligence (
kecerdasan buatan ).
Human-Machine
Interface (HMI) sebuah sistem yang menghubungkan antara mesin dan manusia
berupa pengendali dan status visualisasi komputer yang bersifat real time.Teknologi ke Empat yang
dimaksud adalah teknologi robotik. Dan teknologi yang ke Lima adalah teknologi
3D Printing.
Langkah awal pemerintah untuk menyongsong keberhasilan revolusi
Industri 4.0 yakni dengan meningkatkan sumber daya manusia melalui program ( Link and mach ) antara dunia pendidikan
dan Industri. Indonesia sudah menyiapkan Lima sektor unggulan sebagai
percontohan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 adapun kelima sektor
tersebut yaitu Industri makanan dan minuman, Industri Otomotif, Industri
Elektronik, Industri Kimia serta Industri Tekstil.
Sebagai pilar
utama untuk menyambut era 4.0 dunia pendidikanlah gerbang utama untuk mencetak “
Sumber Daya Manusia “ yang cerdas serta
berkaraker. Di Era Pendidikan 4.0, pembekalan karakter menjadi kebutuhan utama,
terutama untuk memberikan bekal yang kuat pada siswa dalam menghadapi perubahan
yang mendasar dalam bidang teknologi ( disrupsi teknologi ) yang semakin
tampak. Dunia pendidikan di Indonesia harus berubah cepat dengan strategi
pembelajaran yang tepat dari jenjang sekolah tingkat dasar sampai jenjang
tingkat tinggi.
Menurut Profesor
Muhamad Nizam dalam “ SEMINAR PENDIDIKAN
HUT KE – 73 PGRI dan HGN 2018 “ di Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga
dalam materinya disampaikan ada 9 Strategi Pembelajaran Era Pendidikan 4.0
yaitu :
1. Penggunaan
Konsep kemampuan berfikir tingkat tinggi ( HOTS )
2. Mendorong
Guru untuk memancing siswa untuk aktif
3. Menghubungkan
antar konsep
4. Mengajari
siswa untuk menarik kesimpulan
5. Mendorong
siswa berfikir kreatif
6. Memanfaatkan
metode film dalam pikiran siswa
7. Mengajari
siswa penyelesaian sebuah masalah
8. Mengajarkan
siswa untuk dapat berkomunikasi secara baik
9. Penggunaan
teknik pertanyaan, jawaban dan mengubungkan.
Sekolah Dasar sebagai pencetak
pertama generasi milenial juga harus
bersiap diri menerapkan Strategi Pembelajaran Era Pendidikan 4.0. Mulailah dari
cara – cara sederhana akan tetapi mengena, dengan pemanfaatan sumber daya yang
ada.
Kunci utama keberhasilan Strategi Pembelajaran Era 4.0 ada pada guru
sebagai penggerak perubahan menuju Indonesia cerdas berkarakter dalam Revolusi
Industri 4.0. Guru di era milenial seperti
sekarang ini harus mampu mengembangkan dirinya dengan berbagai cara salah
satunya melalui Literasi Digital.
Dengan Literasi Digital diharapkan seorang
guru bisa melakukan inovasi dalam pembelajaran yang menarik, berkesan dan mampu
menjawab kebutuhan Era 4.0.
Ada ribuan aplikasi, software dalam smart phone maupun komputer yang bisa
dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran yang sederhana dan kekinian.
Ambil salah satu dari itu dan manfaatkan dalam proses pembelajaran di era
sekarang. Manfaatkan Literasi Digital
untuk mempelajari hal – hal yang baru demi menciptakan anak didik kita yang
kreatif,cerdas dan berkarakter.
Jika semua guru di Indonesia sudah bisa
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan baik walaupun dengan sumber daya yang
terbataspun kita bisa mengarahkan anak didik kita menuju era disrupsi teknologi
4.0.
Ada
salah satu proses pembelajar yang menarik yang pernah saya uji cobakan didalam kelas dengan memanfaatkan aplikasi
sederhana yang ada dalam smart phone dan hasilnya sangat luar biasa
untuk anak kelas V. Saya pernah menerapkan proses pembelajaran berbasis “ Vidio
Animasi Sederhana Stop Motion “ dengan memanfaatkan aplikasi sederhana dalam smart phone.
Ternyata strategi
pembelajar tersebut mampu mengkombinasikan pemanfaatan teknologi terkini dalam
sebuah aplikasi dengan materi pembelajaran yang ada.
Menurut saya inilah salah
satu contoh proses pembelajaran Era 4.0 yang bisa di terapkan di Sekolah Dasar.
Dari hal tersebut saya akan mengulas proses pembelajaran menarik dengan
memanfaatkan aplikasi sederhana “Stop
Motion Studio” yang tersedia secara
gratis di Play Store dalam smart phone berbasis android. Saya akan ulas satu
persatu dari alasan pemanfaatan aplikasi, alasan memakai cara animasi, sampai
manfaat untuk menghadapi siswa yang kreatif serta cerdas di Era 4.0.
Dunia Animasi adalah dunia yang sangat
melekat dengan anak baik dimasa lampau maupun di era sekarang ini. Berbagai
karakter tokoh dalam animasi seperti Ipin – upin, Adit Sopo Jarwo, Tobot,
Doraemon dan lainya sangat di gemari oleh anak-anak indonesia.
Serial animasi “
Ipin dan Upin “ dengan latar budaya malaysia telah berhasil merebut hati
pemirsa di Indonesia. Animasi bertema budaya Jepang seperti Doraemon juga
berhasil dan terbukti laris manis di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Dengan
keberhasilanya serial ini berhasil bertransformasi dari pola 2D ke pola 3D
dalam memvisualisasikanya. Melihat kesuksesan yang diraih animator-animator
negeri jiran Malaysia dan Jepang yang bisa mengenalkan budayanya melalui
animasi dan mendatangkan devisa negara yang besar melalui industri kreatif
seharusnya kita sebagai putra-putri bangsa Indnonesia termotivasi untuk bisa
meraih hal yang sama bahkan harus lebih unggul.
Akan tetapi tidak akan mungkin
kita bisa meraih hal tersebut jika pengenalan proses penciptaan animasi,
rancang 3D yang canggih dengan memanfaatkan teknologi kekinian tidak kita kenalkan mulai dari sekarang ke anak-anak
didik kita di Sekolah Dasar, tentunya pengenalan paling mendasar.
Untuk meraih
salah satu dari 5 teknologi utama untuk menopang pembangunan sistem
Industri 4.0 yaitu 3D printing maka kita akan ambil contoh proses pembelajar
animasi sederhana 2D untuk merangsang anak ke pola yang lebih komplek
kedepanya. Kembali ke animasi dalam proses pembelajaran, Animasi pada dasarnya
merupakan rangkaian gerak cepat untuk menghubunkan satu dengan lainya sehingga
dari gambar mati akan bisa kita rubah menjadi gambar bergerak dengan
memanfaatkan sebuah teknologi.
Animasi sangat digemari anak-anak diseluruh
dunia. Animasi menjadi tontonan favorit mereka, akan tetapi di antara mereka
banyak yang belum tahu cara penciptaan animasi tersebut. Maka perlu kita
kenalkan dalam sebuah pembelajaran yang terintegrasi dengan hal tersebut.
Pola
penciptaan dasar animasi bisa kita terapkan sebagai proses pembelajaran yang
kompleks dan mengasyikan dengan memanfaatkan kreatifitas, ide, kerjasama tim
serta melibatkan teknologi. Animasi Stop
Motion adalah sebuah animasi dasar yang bisa kita manfaatkan karena pola
pembuatanya sederhana, saya mengambil jenis animasi ini karena selain sederhana
dalam penciptaanya juga memerlukan kerjasama dalam sebuah tim yang sangat pas
dalam era pembelajaran sekarang ini.
Stop Motion Animation adalah teknik membuat
animasi / film / movie yang dibuat seolah – olah potongan-potongan gambar
menjadi saling berhubungan satu sama lain nya sehingga membentuk suatu gerakan
bahkan cerita.
Dalam sebuah pembelajarn kita bisa memanfatkan proses pembuatan
STOP MOTION menjadi sebuah pembelajaran yang menarik yang terkait dengan mata
pelajaran yang ada atau tema yang tersedia.
Saya pernah mempraktekan pembuatan
STOP MOTION dalam mata pelajaran SBK yang terkombinasikan dengan mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Pembuatan Vidio Stop Motion membutuhkan alur sebuah cerita
jadi konsep yang akan dibuat harus jelas dan tertulis, maka kemampuan menyusun
cerita dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di butuhkan. Adapun secara lengkap
tahap persiapan dan pembuatan STOP MOTION yang sudah pernah saya ujikan ke
siswa saya sebagai berikut.
Yang perlu dipersiapkan
dalam pembuatan Stop Motion dalam proses pembelajaran :
1. Siapkan
Smart Phone berbasis Android dan berisi kuota Internet sebagai kamera sekaligus
alat editing nantinya.
2. Kertas
Gambar
3. Pewarna
4. Gunting
5. Meja
6. Tripod
HP.
Setelah Semua alat terpenuhi, barulah
langkah – langkah pembuatan Stop Motion didalam kelas bersama siswa – siswi
bisa dimulai, adapun langkah-langkahnya adalah :
1. Download
Aplikasi Stop Motion Studio di Play Store ( Sebagai aplikasi Photo dan editing
)
2. Download
Aplikasi Adobe Premier Clip sebagai aplikasi converter agar nantinya vidio yang
dihasilkan bisa dirubah ke MP4 dan bisa dilihat di pemutar vidio.
3. Setelah
persiapan aplikasi sudah selesai bagi siswa menjadi beberapa kelompok masing masing kelompok terdiri dari 5-6
Siswa.
4. Menampilkan
contoh-contoh vidio Stop Motion sebagai gambaran vidio yang akan mereka buat atau sebagai
literasi media.
5. Setiap
kelompok bersama-sama melakukan diskusi konsep yang akan dibuat ditulis dalam
sebuah kertas dan konsep tersebut berupa urutan cerita beserta judulnya, tokoh
atau karaker apa yang akan dibuat. Pada sesi ini dibutuhkan kemampuan
berimajinasi, dan dituntut kreatif dalam membuat ide cerita.
6. Setelah
konsep disetujui oleh masing –masing anggota dalam setiap kelompok, langkah
berikutnya adalah ketua kelompok membagi tugas dalam menggambar, masing-masing
anggota diberi tugas pembuatan gambar serta pewarnaan baik Background cerita
atau gambar karakter tokoh yang nantinya akan digunting dan digerakan.
Setiap
gambar di Visualisasikan dalam sebuah kertas yang telah ditentukan ukuranya
oleh guru. Adapun untuk mempermudah menggunakan ukuran kertas HVS.
7. Setelah
proses pembuatan gambar selesai masuk ke sesi pemotongan Font atau huruf untuk
Judul Vidio, dan pemotongan gambar tokoh yang akan digerakan. ( Langkah ke 5-6
membutuhkan kemampuan menulis ide cerita serta menggambar objek dan karakter /
tokoh )
8. Setelah
perlengkapan gambar sudah selesai masuk ke persiapan tempat pengambilan gambar
berupa foto maka siapkan meja siswa dan diletakan dibawah lampu yang terang.
9. Siapkan
Smart Phone yang telah di isi Aplikasi Stop Motion Studio dan diletakan di
sebuah tripod penyangga agar dalam proses pengambilan gambar tidak goyah dan
tetap stabil.
10. Langkah
berikutnya adalah membuka aplikasi Stop Motion Studio
11. Setelah
aplikasi terbuka mulailah proses pengambilan gambar berupa pemotretan
langkah-demi langkah sesuai yang telah ditulis diawal tadi dengan cara
mnggerakan pelan lanjut pemotretan dan seterusnya.
12. Setelah
semua urutan gambar sudah terpenuhi biasanya untuk membuat rangkaian animasi 20
detik dibutuhkan sekitar 30-50 foto maka proses berikutnya adalah penggabungan
foto agar menjadi vidio mentah dalam aplikasi Stop Motion Studio.
Dan langkah
terahir adalah pengkonvertan vidio mentah menjadi vidio siap tayang diberbagai
apliaksi pemutar vidio dengan memanfaatkan internet. Untuk melihat hasil vidio
yang telah dibuat siswa – siswi kelas V SD N 1 pagerandong bisa dilihat di akun
Instagram resmi SD Negeri 1 pagerandong
yaitu @pagerandongcinema.
Serangkaian
langkah-langkah materi pembuatan vidio Stop Motion diatas jelas membutuhkan
imajinasi anak yang kuat dan daya kreatif yang tinggi. Agar anak bisa mencapai
hal tersebut secara maksimal, maka dukungan pengetahuan dan motivasi dari guru
pembimbing sangat dibutuhkan.
Saya mempraktekan
pembelajarn ini bersama siswa-siswa kelas V dalam mata pelajaran SBK, diluar
dugaan para siswa sangat antusias dalam melakukan tugasnya, Serius dan kompak
bekerja dalam satu tim.
Dan mengasilkan
karya yang kreatif dan menarik. Setelah melihat hasil dari praktek yang di
cobakan keanak Maka dapat disimpulkan bahwa pengenalan materi pembuatan vidio
animasi stop motion memberi dampak positif terhadap kreatifitas anak dan
meningkatkan daya imajinatif, serta sangat bagus dalam melatih membuat sebuah
ide atu konsep.
Inilah salah
satu contoh pembelajaran Era 4.0 yang telah mampu memanfaatkanan sumberdaya yang
ada dengan melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan teknologi dengan proses
pembelajaran yang menuntut daya kretif,imajinatif serta kerjasama. Inilah salah
satu contoh yang bisa dimanfaatkan oleh guru – guru dalam pembelajaran abad 21 yang
secara tidak langsung telah mencangkup 9 strategi pembelajaran era Edukasi 4.0.
Jika era sekarang Guru jenjang Sekolah Dasar mampu melaksanakan proses
pembelajaran serupa maka kedepan anak – anak didik kita akan siap menghadapi
Revolusi Industri 4.0.
karena kedepan kebutuhan tenaga kerja akan lebih simple,
hanya merekalah yang mempunyai kompetensi tertentu yang cerdas,kreatif dan
berkarakter tinggi yang akan mampu bersaing dan bertahan tanpa tergantikan oleh
robot dan teknologi canggih.
Kedepan Peran guru tidak akan pernah tergantikan
di Era 4.0 sebagai insan pendidik, akan tetapi proses pembelajaran guru akan
mampu tergantikan oleh teknologi canggih. Sesuatu yang besar berawal dari
sesuatu yang kecil. Maka saya optimis kedepan anak didik kita mampu bertahan di
Era super canggih 4.0 jika kita siapkan mereka dari sekarang. Jika anak bangsa
siap secara kecerdasan, kreatifitas dan karakter kuat maka kedepan dunia
Industri canggih di Indonesia akan lebih maju dan harapan pemerintah untuk dapat bersaing di
Era 4.0 akan tercapai tercapai.