Setelah sebelumnya gurune tulis tentang sosok Chairil Anwar dalam web ini, selanjutnya gurune akan tulis karya – karya Chairil Anwar berupa puisi sob. Ada beberapa Judul Puisi yang akan gurune tuliskan yang sebelumnya juga sudah gurune tuliskan di “Chairil Anwar” cek saja.
Kaliini ada 6 Judul yang akan gurune tuliskan di web ini. Semoga kelar kalaupun tidak ya dilanjut setelahnya, iya ga sob?
Di Masjid
Kuseru saja Dia
sehingga datang juga
Kamipun bermuka – muka
seterusnya ia bernyala – nyala dalam dada
segala daya memadamkanya
Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda
ini ruang
gelanggang kami berperang
binasa membinasa
satu menista lain gila
Chairil Anwar
—————————————————————
Yang Terampas Dan Yang Putus
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet ( Daerahku y.a.d ) samapi juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu,
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
Chairil Anwar
—————————————————————
Persetujuan Dengan Bung Karno
Ayo! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggung di atas apimu, digarami lautmu
dari mulai tanggal 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno! Kau dan aku satu zat satu urat
Di Zatmu di Zatku kapal – kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapak-kapal kita bertolak & berlabuh
Chairil Anwar ( 1948 )
Liberty, Jilid 7, No 297-1954