Di suatu daerah di Papua tinggal seorang anak laki-laki bernama Kweiya. Kweiya tinggal bersama ibu dan adik-adik tirinya. Adik-adik tiri Kweiya tidak menyukai Kweiya. Mereka menjebak Kweiya sehingga dia tersesat di hutan.
Kweiya yang tersesat di hutan mencoba untuk bertahan hidup. Dia membangun rumah kayu sederhana dan berburu. Kulit binatang hasil buruannya dia pintal menjadi benang. Kweiya berencana untuk membuat sayap dari benang pintalannya.
Setelah Kweiya pergi, ibunya sangat sedih. Adik-adik Kweiya
berbohong bahwa Kweiya pergi karena tidak mau tinggal bersama mereka lagi. Ibu Kweiya tidak percaya. Ibu Kweiya berusaha mencari tahu kebenarannya. Adik bungsu Kweiya yang jujur memberitahu ibu kebenarannya. ”Bu, kak Kweiya tidak meninggalkan kita. Dia dijebak oleh kakak-kakak sehingga tersesat di hutan.” Jelas adik bungsu Kweiya.
”Benarkah yang kau katakan itu anakku? Kalau begitu ibu harus mencari Kweiya,” sahut ibu Kweiya.
Ibu Kweiya segera pergi ke hutan. Dia berjalan tanpa kenal lelah sambut terus memanggil-manggil Kweiya sekuat tenaga. Tidak ada sahutan. Sampai akhirnya ibu Kweiya melihat seekor burung muncul dari pepohonan. Eee… eee… eee…. Begitu suara burung yang muncul di hadapan ibu Kweiya. Ibu Kweiya terkejut, ternyata burung itu adalah
Kweiya yang menyelipkan pintalan benang di bawah lengannya.
Kweiya telah berubah wujud menjadi seekor burung yang indah. Ibu Kweiya mengikuti Kweiya dan mengambil sejumput pintalan benang. Ibu Kweiya menyelipkan pintalan benang di bawah lengannya seperti yang telah dilakukan Kweiya. Dalam sekejap, ibu Kweiya berubah menjadi seekor burung. Dia segera terbang bersama Kweiya.
Adik-adik tiri Kweiya ternyata menyaksikan ibunya dan Kweiya yang telah berubah menjadi burung. Mereka menyesali perbuatan jahatnya. Namun, penyesalan itu telah terlambat. Kweiya dan ibunya telah berubah menjadi burung yang kini dikenal sebaga burung cenderawasih.
Sumber : Buku Siswa Kelas 4 SD/MI K-13 yang Disadur dari Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016.
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga anak. Diskusikan mengenai cerita fiksi di depan. Apa isi dari cerita fiksi di depan? Tuliskan hasil diskusi kelompok-mu pada tempat di bawah.
Jawaban: Isi Cerita Fiksi “Asal Usul Burung Cenderawasih”
Legenda “Asal Usul Burung Cenderawasih” bercerita tentang kisah seorang ibu dan anaknya yang awalnya hidup dengan bahagia. Sang anak lalu bertemu dengan seorang pria yang membantunya menebang hutan dan kemudian menjadi suami ibunya. Keluarga mereka itu dikaruniai dua orang anak, namun kedua orang anak ini selalu merasa iri pada sang kakak sampai berani menyakitinya. Sang kakak lalu mengikatkan pilinan tali ke kakinya dan melompat dari satu bubungan rumah ke lainnya sampai menjadi burung cederawasih. Tindakan ini akhirnya diikuti ibunya yang akhirnya menjadi burung cenderawasih betina. Kedua anak yang lain kemudian merasa menyesal dan saling melempar satu sama lain sampai akhirnya berubah menjadi burung biasa. Adapun sang ayah pada akhirnya menjadi penguasa laut katdundur.
Ayo Berlatih
Masih bersama kelompokmu pada kegiatan sebelumnya, carilah cerita fiksi selain yang ada dalam buku ini. Kemudian, bacalah cerita fiksi yang telah kamu temukan. Tuliskan judul, isi, beserta tokoh-tokoh yang ada dari cerita fiksi tersebut. Tuliskan pada tempat berikut.
Jawaban:
Cerita Dongeng Fiksi
“Persahabatan Kerbau dan Gajah.”
Di zamah dahulu di satu hutan yang lebat, seekor kerbau bersahabat baik dengan Gajah mulai dari mencari makan sampai bermain di padang rumput, mereka selalu bersama-sama.
Suatu hari, ketika mereka sedang bermain di padang rumput, tiba-tiba Raja Raksasa datang. Rupanya ia ingin menangkap Kerbau dan Gajah. Namun, karena Kerbau sudah berlari menyelamatkan diri, hanya Gajah yang tertangkap.
Tertangkapnya Gajah membuat Kerbau merasa sedih. Ia takut jika ia akan kehilangan sahabatnya untuk selama-lamanya.
“Bagaimana ini? Aku harus menyelamatkan Gajah,” gumam Kerbau, khawatir. Kerbau terus berpikir, bagaimana cara menyelamatkan Gajah. Tapi, tak mungkin ia melawan Raja Raksasa. Tubuh Raja Raksasa sangat besar, bahkan melebihi tubuh Gajah.”Ah, aku akan mencoba menemui Raja Raksasa. Siapa tahu, aku bisa meminta dengan baik-baik dan Raja Raksasa akan mendengarkanku,” pikir Kerbau. Demi menyelamatkan sahabatnya, Kerbau memberanikan diri menemui Raja Raksasa di istana guanya.
Sesampainya di gua istana Raja Raksasa, Kerbau bersembunyi di luar gua. Ia mengintip apa yang terjadi di dalam gua. Raja Raksasa terlihat sangat senang, sementara Gajah tampak ketakutan dari dalam kandangnya yang sangat besar.
“Mimpiku selalu benar. Semalam, aku bermimpi akan memakan daging gajah. Sekarang mimpi itu akan menjadi kenyataan. Hmm, malam ini pasti aku akan sangat kenyang,” ucap Raja Raksasa sambil mengelus perutnya yang buncit.
Mendengar ucapan Raja Raksasa, Kerbau mendapat ide. Ia pun segera menemui Raja Raksasa.”Aku bermimpi menikahi Permaisuri raja raksasa. Mungkin itu juga akan menjadi kenyataan.” teriak Kerbau.
Raja Raksasa yang tak menyadari kedatangan Kerbau pun kaget. Ia hendak marah, namun tiba-tiba ia terdiam. Ia memikirkan mimpi Kerbau. Selama ini, ia sangat percaya dengan mimpi.”Kau tak boleh menikahi istriku!” Teriak Raja Raksasa.
“Jika aku tak boleh menikahi Permaisuri, maka kau juga tak boleh memakan Gajah,” balas Kerbau.Raja Raksasa menjadi bingung. Ia ingin sekali makan daging Gajah. Tapi, ia juga sangat mencintai istrinya. Akhirnya, Raja Raksasa mengalah. Ia melepaskan Gajah agar Kerbau tak menikahi permaisuri. Gajah pun bebas dan bisa kembali ke hutan bersama Kerbau.
“Ternyata kau sangat cerdik, Kerbau. Terima kasih telah menolongku,” ucap Gajah ketika mereka kembali ke hutan.
“Sama-sama, Gajah. Itulah gunanya sahabat,” jawab Kerbau. Ia senang karena bisa menolong Gajah, sahabatnya. Sementara itu, Raja Raksasa baru sadar. Tak seharusnya ia percaya terhadap mimpi, karena mimpi hanya bunga tidur. Ia pun menyesal. Karena percaya mimpi, ia tak jadi menyantap Gajah.- Tokoh: gajah dan kerbau.- Isi cerita: persahabatan kerbau dan gajah.