Alkisah, ada seorang petani sederhana memiliki seekor angsa. Angsa yang dimiliki petani bukan sekadar angsa biasa, melainkan angsa yang cantik dan istimewa. Keistimewaannya adalah angsa milik petani menghasilkan telur emas. Petani senang memiliki angsa istimewa itu. Setiap pagi petani bisa mengambil telur emas di kandang. Petani membawa telur emas dari angsa miliknya ke pasar. Petani menjual telur emas dengan harga tinggi. Dalam waktu singkat petani berubah menjadi kaya. Kekayaan ternyata tidak membuat petani lebih bersyukur dan tetap rendah hati. Sebaliknya, kekayaan membuat petani serakah. Petani menginginkan angsa bisa menghasilkan telur emas lebih banyak lagi dalam waktu singkat. Petani tidak sabar dan ingin cepat menjadi orang kaya raya. Ketidaksabaran petani terhadap angsa miliknya muncul karena angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Petani merasa dia tidak akan cepat menjadi kaya dengan cara begitu.
Setiap hari sepulang dari pasar, petani menghitung uangnya.
Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani. Petani berpikir bahwa ia akan mendapatkan semua telur emas dalam diri angsa sekaligus dengan cara memotong angsa.
Gagasan petani pun dilaksanakan. Betapa kaget dan sedihnya petani ketika tidak menemukan satu telur pun dalam perut angsa. Angsa istimewanya terlanjur mati dipotong. Hanya penyesalan yang bisa petani rasakan saat ini. Keinginan petani menjadi kaya raya semakin jauh dari angan-angannya.
Sumber : Buku Siswa Kelas 4 SD/MI K-13
Dari cerita di atas kita dapat mengambil hikmah atau pembelajaran. Kita sebagai manusia harus mensyukuri yang sudah dimiliki. Jangan serakah hanya karena ingin cepat kaya. Sesungguhnya Tuhan sudah mengatur rezeki manusia.
“Barang siapa yang telah memiliki sesuatu dengan berlimpah, tetapi serakah dan menginginkan yang lebih lagi, akan kehilangan semua yang dimilikinya”.
Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan cerita “Angsa dan Telur Mas” di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apa inti dari teks cerita tersebut?
Jawaban: Cerita tentang seorang petani yang memiliki angsa istimewa, angsa bertelur emas. Petani ingin angsanya banyak bertelur supaya ia cepat kaya.
2. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?
Jawaban: Seorang petani dan seekor angsa.
3. Bagaimanakah sikap yang dimiliki tokoh utama?
Jawaban: Serakah dan tidak bersyukur.
4. Bagaimanakah seharusnya sikap tokoh utama atas nikmat yang sudah ia peroleh?
Jawaban: Selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberi oleh Tuhan dan tidak serakah.
5. Apa yang akan kamu lakukan jika menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut?
Jawaban: Tidak ingin serakah, selalu bersyukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Tuhan.