Buku 4 Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru ( Part 2 )

Artikel Gagasan Ilmiah/ Best Practice dalam Bidang Pendidikan 

1) Pengertian Artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan 

adalah tulisan yang berisi gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah. Artikel gagasan ilmiah/best practice di bidang pendidikan pada umumnya mengikuti aturan dari jurnal yang akan memuat artikel gagasan ilmiah  tersebut. Artikel gagasan ilmiah/best practice  sekurang-kurangnya berisi sebagai berikut. 

  • Pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat. 
  • Kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan. 
  • Pembahasan, yang mengemukakan tentang gagasan/ ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasahnya. Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan. 
  • kesimpulan. 

2) Bukti fisik yang dinilai 

Kegiatan guru yang menghasilkan artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan yang dipublikasikan harus dibuktikan dengan bukti fisik sebagai berikut. a) Jurnal ilmiah asli yang menunjukkan adanya nomor  ISSN, tanggal terbitan, susunan dewan redaksi dan editor (mitra bestari). Jika jurnal tersebut dinyatakan telah terakreditasi, harus disertai dengan keterangan akreditasi untuk tingkat nasional. Jika dinyatakan jurnal tersebut diterbitkan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota harus disertai keterangan yang jelas tentang  tingkat penerbitan jurnal tersebut. b) Jika 1 (satu) artikel gagasan ilmiah/best practice yang sama dimuat di beberapa majalah/jurnal ilmiah, maka yang dapat dinilai hanya 1 (satu) dan dipilih artikel yang berpeluang mendapatkan angka kreditnya terbesar. Semua bukti fisik di atas memerlukan surat pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan. 

3) Angka Kredit Besaran angka kredit artikel gagasan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan ditunjukkan pada Tabel 11 berikut. 

Angka Kredit gagasan ilmiah Best Practise

3. Publikasi Buku Teks Pelajaran, Buku Pengayaan, dan Buku Pedoman Guru 

Publikasi ilmiah pada kelompok ini terdiri dari: (1) Buku Teks Pelajaran, (2) Buku Pengayaan yang terdiri dari Modul/Diktat Pembelajaran, Buku dalam Bidang Pendidikan, Karya Terjemahan, dan (3) Buku Pedoman Guru. 

a) Buku Teks Pelajaran  

1) Pengertian 

Buku teks pelajaran adalah buku berisi buku pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama maupun sebagaibuku pelengkap. Buku pelajaran dapat ditulis guru secara individu atau berkelompok dengan kerangka isi   sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 6.

 2) Bukti Fisik yang dinilai 

Kegiatan guru yang menghasilkan buku pelajaran harus dibuktikan dengan buku asli atau fotokopi  yang secara jelas menunjukkan nama penulis, nama penerbit, tahun diterbitkan, danketerangan lain seperti persetujuan dari BSNP, nomor ISBN. Jika buku tersebut berupa fotokopi, diperlukan surat pernyataan keaslian dari kepala Sekolah/madrasah disertai tanda tangan kepala Sekolah/madrasah dan cap sekolah/ madrasah bersangkutan. 

3) Angka Kredit 

Angka kredit membuat buku teks pelajaran seperti pada Tabel 12 berikut. 

Angka Kredit penulisan buku teks pelajaran

b) Modul/Diktat Pembelajaran  

Definisi/pengertian modul dan diktat adalah sebagai berikut. 

(1) Modul adalah materi pelajaran yang disusun dan disajikan secara tertulis sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut. 

(2) Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran atau bidang studi yang dipersiapkan guru untuk mempermudah/memperkaya materi matapelajaran/ bidang studi yang disampaikan olehguru dalam proses kegiatan belajar mengajar. Diktat adalah buku pelajaran yang ‘masih’ mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya. Modul atau diktat tersebut harus secara jelas menunjukkan nama mata pelajaran atau materi pokok tertentu yang menjadi isi utamanya, tahun/semester diterbitkan, serta penjelasan kelas dari peserta didik yang akan menggunakan modul atau diktat tersebut dengan ketentuan sebagai berikut. 

(1) Modul dan diktat yang digunakan di tingkat provinsi  memerlukan pengesahan dari kepala dinas pendidikan provinsi

(2) Modul dan diktat yang digunakan di tingkat kota/kabupaten memerlukan pengesahan dari kepala dinas pendidikan kabupaten/kota,. 

(3) Modul dan diktat yang digunakan di sekolah/ madrasah harus disahkan oleh kepala sekolah/ madrasah.

Baca Juga :  8 Etos Kerja Profesional yang harus dimiliki seorang guru

Kerangka Isi Modul Materi pelajaran pada suatu modul, disusun dan disajikan sedemikian rupa agar peserta didik secara mandiri dapat memahami materi yang disajikan. Modul umumnya terdiri dari: 

(1) petunjuk untuk siswa; 

(2) isi materi bahasan (uraian dan contoh); 

(3) lembar kerja siswa; 

(4) evaluasi; 

(5) kunci jawaban evaluasi; dan  

(6) pegangan tutor/guru (jika ada). 

Ciri lain dari modul adalah dalam satu modul terdapat beberapa kegiatan belajar  yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan di setiap akhir kegiatan belajar terdapat umpan balik dan tindak lanjut.  Umumnya satu modul menyajikan satu topik materi bahasan yang merupakan satu unit program pembelajaran tertentu. Sebagai bagian dari modul, buku materi bahasan mempunyai kerangka isi yang tidak berbeda dengan buku pelajaran. Ciri khas modul adalah tersedianya berbagai petunjuk yang lengkap dan rinci, agar peserta didik mampu menggunakan modul dalam pembelajaran secara mandiri. 

Kerangka Isi Diktat 

Karena diktat adalah buku pelajaran yang ‘masih’ mempunyai keterbatasan, baik dalam jangkauan penggunaannya maupun cakupan isinya, kerangka isi diktat yang baik seharusnya tidak berbeda dengan buku pelajaran, namun karena masih digunakan di kalangan sendiri (terbatas), beberapa bagian isi seringkali ditiadakan.  

Bukti fisik yang dinilai. 

Kegiatan guru yang menghasilkan modul atau diktat harus dibuktikan dengan modul/diktat asli atau fotokopi dengan disertai surat keterangan yang menyatakan bahwa modul/diktat tersebut digunakan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota atau sekolah/madrasah setempat dengan pengesahan dari dinas pendidikan provinsi atau dinas pendidikan kabupaten/kota dengan ketentuan sebagai berikut. 

(1) Modul dan diktat yang digunakan di tingkat provinsi memerlukan pengesahan dari kepala dinas pendidikan provinsi, 

(2) Modul dan diktat yang digunakan di tingkat kota/kabupaten memerlukan pengesahan dari kepala dinas pendidikan kabupaten/kota. 

(3) Modul dan diktat yang digunakan di sekolah/ madrasah harus disahkan oleh kepala sekolah/madrasah. 

Angka Kredit Penyusunan Modul dan Diktat

c) Buku dalam Bidang Pendidikan 

(1) Pengertian 

Buku dalam Bidang Pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan. Perbedaan antara buku pelajaran dan buku dalam bidang 

Angka kredit buku dalam bidang pendidikan

Kerangka isi buku dalam bidang pendidikan tersebut pada Lampiran 9. Kegiatan guru yang menghasilkan buku bidang pendidikan harus dibuktikan dengan buku asli atau fotokopi  yang secara jelas menunjukkan nama penulis, nama penerbit, tahun diterbitkan, serta keterangan lain yang diperlukan seperti nomor ISBN, dan lain-lain. 

Jika buku tersebut berupa fotokopi, maka diperlukan pernyataan keaslian dari kepala sekolah/madrasah yang disertai tanda tangan kepala sekolah/madrasah dan cap sekolah/madrasah bersangkutan. 

(2) Angka Kredit Besaran angka kredit buku bidang pendidikan 

d) Karya Terjemahan 

Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan dari bahasa asing atau bahasa daerah ke Bahasa Indonesia atau sebaliknya dari Bahasa Indonesia ke bahasa asing atau bahasa daerah yang akan digunakan untuk membantu proses pembelajaran. 

C. Karya Inovatif pada Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guna Mendukung PPGP 

 Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat, yang terdiri dari (1) menemukan teknologi tepatguna; (2) menemukan/ menciptakan karya seni; (3) membuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum; (4) mengikuti pengembangan/ penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnya.  

Hubungan antara Karya Inovatif dengan Tugas Mengajar Guru diatur sebagai berikut. 

  1. Karya seni, dapat dilakukan oleh semua guru 
  2. Karya teknologi tepat guna berupa alat/mesin dan program komputer, dapat dilakukan oleh semua guru 
  3. Karya teknologi tepat guna berupa pengembangan bidang sains/teknologi (eksperimen), model pembelajaran/ bimbingan/evaluasi/manajemen/olahraga, alat pelajaran/ peraga/praktikum harus sesuai dengan tugas mengajar guru. 

Kategori Karya Inovatif 

Karya inovatif terdapat dua kategori, yaitu kompleks dan sederhana. Kategori kompleks dan sederhana pada Karya Teknologi Tepat Guna ditinjau dari ruang lingkup penggunaan/pemanfaatan/durasi, sedangkan alat praktikum dan alat pelajaran didasarkan atas jumlah/durasi karya yang dihasilkan. Kategori kompleks dan sederhana pada Karya Seni ditinjau dari jumlah karya yang dihasilkan dan karya tersebut sudah dipublikasikan (dipamerkan/dipertunjukkan/diterbitkan) minimal pada tingkat kabupaten/kota.  1

1. Menemukan Teknologi Tepat Guna 

Teknologi tepat guna adalah karya hasil rancangan/ pengembangan/percobaan sains dan/atau teknologi yang dibuat atau dihasilkan dengan menggunakan bahan, sistem, atau metodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan atau masyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya atau masyarakat terbantu kehidupannya. 

b. Jenis karya teknologi tepat guna 

1) Hasil pengembangan metodologi/evaluasi pembelajaran/pembimbingan, pengembangan manajemen, atau pengembangan olah raga yang telah divideokan, sesuai bidang tugas mengajar/membimbing. 

2) Hasil eksperimen sains/teknologi sesuai bidang tugas mengajar, yang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat.  

3) Program aplikasi komputer, yang bermanfaat untuk sekolah, pendidikan atau masyarakat, dapat dibuat oleh semua guru, tidak bergantung bidang tugas mengajar/ membimbing. 4) Alat/mesin yang bermanfaat untuk sekolah, pendi-dikan atau masyarakat, dapat dibuat oleh semua guru, tidak bergantung bidang tugas mengajar/membimbing.

Baca Juga :  The Seven Types of Intelligence ( tujuh tipe kecerdasan )

Bukti fisik Kegiatan yang menunjukkan guru telah menemukan karya teknologi tepat guna harus dibuktikan sebagai berikut. 

1) Laporan hasil metodologi/evaluasi pembelajaran/ pembimbingan, pengembangan manajemen, atau pengembangan olah raga dilengkapi video atau film hasil pengembangan dalam compact disk atau flashdisk. 

2) Laporan

 hasil eksperimen sains/teknologi dilengkapi dengan foto saat melakukan penelitian dan bukti pendukung lainnya. 

3) Laporan proses pembuatan dan penggunaan program aplikasi komputer dilengkapi dengan softcopy program aplikasi komputer hasil pengembangan dalam compact disk atau flashdisk. 

4) Laporan proses pembuatan dan penggunaan alat/ mesin dilengkapi dengan video/foto karya tersebut dan lain-lain yang dianggap perlu

 Angka Kredit 

Angka kredit karya teknologi tepat guna (karya sains/ teknologi) adalah sebagaimana Tabel 18 berikut. 

Angka Kredit Teknologi tepat guna

Kategori Kompleks: 

  1. Satu atau beberapa karya berupa hasil pengem-bangan model metodologi/evaluasi pembelajaran/ manajemen/ olahraga yang telah divideokan dengan durasi kumulatif minimal 60 menit. 
  2. Satu karya berupa hasil eksperimen sains/ teknologi dimanfaatkan di masyarakat minimal di tingkat kelurahan. 
  3. Satu karya berupa program aplikasi komputer dan dimanfaatkan di masyarakat minimal di tingkat kelurahan. 
  4. Satu karya berupa alat/mesin serba guna dimanfaatkan di masyarakat minimal di tingkat kelurahan. 

Kategori Sederhana: 

  1. Satu atau beberapa karya berupa hasil pengem-bangan model metodologi/evaluasi pembelajaran/ manajemen/ olahraga yang telah divideokan dengan durasi kumulatif minimal 30 menit. 
  2. Satu karya berupa hasil eksperimen sains/ teknologi dimanfaatkan di tingkat sekolah. 
  3. Satu karya berupa program aplikasi komputer untuk pendidikan dan dimanfaatkan di tingkat sekolah. 
  4. Satu karya berupa alat/mesin dimanfaatkan di tingkat sekolah. 

2. Menemukan/Menciptakan Karya Seni 

Menemukan/menciptakan karya seni adalah proses perefleksian nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai bentuk seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang mampu memberi makna transendental, baik spriritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan. 

a. Pengertian 

Karya seni adalah hasil budaya manusia yang merefleksikan nilai-nilai dan gagasan manusia yang diekspresikan secara estetik dalam berbagai medium seperti rupa, gerak, bunyi, dan kata yang bersifat transendental dan edukatif baik spiritual maupun intelektual bagi manusia dan kemanusiaan secara individual maupun kolektif/masyarakat. 

b. Jenis Karya Seni 

  1. ) Seni sastra, meliputi: cerpen, puisi, naskah drama/ teater/film. 
  2. )  Seni rupa, meliputi: kriya logam/kayu/keramik, lukisan, patung, dan ukiran. 
  3. ) Desain komunikasi visual, meliputi : sampul buku, poster, brosur, baliho, fotografi, animasi, film, company profile. 
  4. ) Seni musik/suara, meliputi : lagu, aransemen musik 
  5. ) Seni busana, meliputi : baju, celana, rok dan sejenisnya. 
  6. ) Seni pertunjukan, meliputi: teater, drama, tari, sendratari, dan ensamble musik. 

Pengelompokan Karya Seni 

1) Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung tanpa laporan penciptaan; meliputi: Seni Sastra yang terdiri dari novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, naskah drama/ teater/film. 

2) Karya seni dengan bukti fisik yang dapat disertakan langsung dengan menulis laporan penciptaan; meliputi: (a) seni rupa, seperti: benda-benda souvenir, film animasi cerita; (b) seni desain grafis, seperti: sampul buku, poster, brosur, fotografi; dan (c) seni musik rekaman

3) Karya seni dengan bukti fisik yang tidak dapat disertakan langsung dan harus menulis laporan penciptaan; meliputi: (a) seni rupa, seperti: lukisan, patung, ukiran, keramik ukuran besar, baliho; (b) busana;dan (c) seni pertunjukan, seperti:  teater, tari, sendra tari, ensamble musik. 

c. Bukti fisik  

1) Karya sastra novel, kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan naskah drama berupa buku asli yang diterbitkan ber-ISBN oleh penerbit bereditor sastra dan diedarkan di masyarakat. Naskah berbentuk kliping (cerpen atau puisi) dari surat kabar/majalah sastra juga harus berupa naskah asli (bukan fotokopi). Semua karya sastra itu harus dilampiri surat pernyataan keaslian karya dan pengesahan oleh kepala sekolah. 

2) Karya seni rupa berupa benda-benda souvenir, seni desain grafis (a.l.:sampul buku, poster, brosur, fotografi), seni musik rekaman, film, dan sebagainya, pengusulannya dilakukan mengirimkan ke tim penilai berupa: (a) benda karya seni yang dinilaikan, (b) laporan deskripsi proses kreatif penciptaan, (c) keterangan identitas pencipta disahkan oleh kepala sekolah/ madrasah, (d) pernyataan kebenaran keaslian dan kepemilikan karya seni serta belum pernah diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah/ madrasah, (e) surat keterangan telah dipamerkan/ dipublikasikan/diedarkan atau memenangkan lomba minimal tingkat kabupaten/kota dari panitia dan pihak yang berwenang (dewan kesenian/asosiasi seni/dinas yang relevan)

3) Karya seni yang bukti fisiknya tidak dapat disertakan langsung pengusulannya dilakukan dengan mengirimkan ke tim penilai berupa: (a) foto-foto karya atau video dalam compact disk atau flash disk, (b) laporan deskripsi proses kreatif penciptaan, (c) keterangan identitas pencipta dan pernyataan kebenaran keaslian/ kepemilikan  karya seni serta belum pernah diusulkan untuk angka kredit sebelumnya dari kepala sekolah/ madrasah, (d) surat keterangan telah dipamerkan/ dipublikasikan/diedarkan atau memenangkan lomba minimal tingkat kabupaten/kota dari panitia dan pihak yang berwenang (dewan kesenian/ asosiasi seni/ dinas yang relevan). 

Baca Juga :  Jawaban Lengkap IPAS Halaman 88 Kelas 4 SD/MI

Kategori Kompleks: 

1)  Seni sastra: 

(a) Dua buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar yang diterbitkan, ber-ISBN. (b) Buku kumpulan cerpen minimal 10 cerpen, buku kumpulan puisi minimal 40 puisi diterbitkan, berISBN, 

(c) Satuan kliping minimal 10 cerpen atau kliping  minimal 40 puisi yang dimuat di media masa  yang ber ISSN. 

2) Desain komunikasi visual: 

(a) Setiap judul film (cerita, dokumentasi, animasi), sinetron, wayang,  atau company profile berdurasi minimal 30 menit. 

(b) Setiap minimal 6 baliho yang berbeda, dipasang di tempat umum. 

(c) Setiap minimal 20 poster/pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran kecil, dan dicetak berwarna

3) Seni Musik 

(a) Setiap 6 judul lagu yang telah direkam oleh instansi/ perusahaan rekaman profesional atau setiap 6 judul lagu yang telah dipublikasikan. 

(b) Setiap 10 naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan dan ber-ISBN. 

4) Seni Busana: 

Setiap 10 kreasi busana yang berbeda. 

5) Seni rupa: 

(a) Setiap 6 lukisan, patung, ukiran, atau keramik yang berbeda.

(b) Setiap 20 karya seni fotografi yang berbeda dan telah dipublikasikan/dipamerkan. 

(c) Setiap 10 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai souvenir.

6) Seni pertunjukan: 

(a)  Satu judul drama, teater, musik, tari modern/klasik atau sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi minimal 60 menit.  

(b) Beberapa judul drama, teater, musik, tari modern/ klasik atau sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi komulasi minimal 60 menit. 

Kategori Sederhana: 

1)  Seni sastra: 

(a) Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,dan berISBN. 

(b)  Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi minimal 20 puisi diterbitkan, dan berISBN. 

(c)  Satuan kliping minimal 5 cerpen ataukliping minimal 20 puisi yang dimuat di media masa  l yang ber-ISSN.  

 2)   Desain komuikasi visual: 

(a) Setiapjudul film (cerita, dokumenter, animasi), sinetron, wayang,  atau company profile berdurasi minimal 15 menit. 

(b) Setiap minimal 3 (tiga) baliho/poster seni yang berbeda, dan dipasang di tempat umum. 

(c) Setiap minimal 10 poster/pamflet/brosur seni yang berbeda, ukuran kecil, dan dicetak berwarna.

 3) Seni Musik 

(a) Setiap 3 judul lagu yang telah direkam oleh instansi/perusahaan rekaman tertentu atau setiap 3 judul lagu yang telah dipublikasikan. 

(b) Setiap 5 naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan, dan ber-ISBN. 

4) Seni Busana: 

Setiap 5 kreasi busana yang berbeda.  

5) Seni rupa

(a) Setiap 3 lukisan, patung, ukiran, atau keramik yang berbeda. 

(b) Setiap 10 karya seni fotografi yang berbeda. 

(c) Setiap 5 jenis karya seni ukuran kecil yang berfungsi sebagai souvenir, diedarkan secara luas dan diakui oleh masyarakat. 

6) Seni pertunjukan: 

(a) Satu judul drama, teater, musik, tari modern/klasik atau sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi minimal 30 menit.  

(b) Beberapa judul drama, teater, musik, tari modern/ klasik atau sendratari yang telah dipentaskan dengan durasi komulasi minimal 30 menit. 

3. Membuat/Memodifikasi Alat Pelajaran/Peraga dan Alat Praktikum 

a. Alat Pelajaran/Peraga 

1) Pengertian 

Alat pelajaran/peraga adalah alat yang digunakan untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang digunakan dalam proses pembelajaran atau bimbingan. Alat pelajaran/peraga mempunyai ciri memperjelas konsep/teori/cara kerja suatu alat dan ada unsur modifikasi/inovasi bila sebelumnya sudah pernah ada di sekolah/madrasah tersebut

2) Jenis alat pelajaran/peraga adalah 

a) Poster/gambar untuk pelajaran, 

b) Alat permainan pendidikan, 

c) Model benda/barang atau alat tertentu, 

d) Benda potongan (cutaway object), 

e) Video/animasi pembelajaran. 

f) Alat bantu pelajaran (penjasorkes, seni, prakarya, IPA, teknik) 

 3) Kriteria Alat Pelajaran/Peraga 

a) Berupa alat yang berfungsi untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunakan dalam proses pembelajaran/ bimbingan.  

b) Pelaksanaan proses pembelajaran/bimbingan menjadi lebih jelas dan lebih efektif. 

4) Bukti fisik  

Kegiatan yang menunjukkan bahwa guru telah membuat alat pelajaran/peraga harus dibuktikan dengan: 

a) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran/peraga yang dilengkapi dengan gambar/foto alat peraga tersebut bila alat peraga tidak memungkinkan untuk dikirim. 

b) Laporan tertulis tentang cara pembuatan dan penggunaan alat pelajaran/peraga yang dilengkapi dengan alat pelajaran/peraga yang dibuat bila alat pelajaran/ peraga tersebut memungkinkan untuk dikirim. 

Laporan tersebut harus dilengkapi dengan lembar pengesahan dari kepala sekolah/madrasah bahwa alat peraga tersebut dipergunakan di sekolah/ madrasah.   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.