Caadara

Panglima Wire adalah panglima perang dari Desa Kramuderu yang gagah berani. Panglima Wire mempunyai seorang putra bernama Caadara. Caadara kecil memiliki bakat dalam ilmu bela diri dan ketangkasan. Panglima Wire melatih Caadara dengan harapan Caadara dapat menggantikannya kelak. Caadara tumbuh menjadi pemuda tangkas dalam ilmu bela diri dan berburu. Panglima Wire ingin menguji kemampuan anaknya.

KISAH Caadara
gambar ilustrasi : caadara

Dia merasa sudah saatnya Caadara menjadi panglima perang menggantikan Panglima Wire. Panglima Wire mengutus Caadara untuk pergi berburu selama beberapa hari. Dia meminta Caadara membawa binatang hasil buruannya sebagai tanda bahwa Caadara telah menguasai semua ilmu yang diajarkan oleh Panglima Wire.

Caadara mematuhi perintah Panglima Wire. Dia segera berangkat ke hutan bersama beberapa temannya. Perjalanan mereka melewati hutan yang lebat dan bukit yang terjal. Setelah menempuh perjalanan berat, Caadara dan teman-temannya berhasil memperoleh binatangbinatang

buruan. Mereka melanjutkan perjalanan pulang.

Saat perjalanan pulang, Caadara dan teman-temannya bertemu anjing pemburu. Anjing pemburu adalah penanda adanya sekelompok orang asing yang bisa mencelakai mereka. Caadara dan temantemannya segera menyusun rencana, mereka bersembunyi sambil menyiapkan seluruh senjata yang mereka punya. Tidak lama berselang,

terdengar pekikan tanda permusuhan. Ternyata benar, pekikan itu berasal dari suku Kuala yang mengajak berperang.

Caadara memerintahkan teman-temannya pergi ke bukit yang tinggi dan membentuk benteng pertahanan. Tetapi peperangan tidak terelakkan lagi. Caadara dan teman-temannya berperang dengan suku Kuala. Pekikan mengerikan di sela suara senjata-senjata yang beradu

Baca Juga :  Masa pergerakan kebangsaan di Indonesia

tidak henti-hentinya terdengar. Namun, Caadara tidak gentar. Dia berhasil mengalahkan pasukan suku Kuala. Berkat petunjuk Caadara, teman-temannya pun berhasil mengalahkan musuh.

”Kamu hebat Caadara. Kamu pantas menjadi panglima perang kami.” Kata teman Caadara.

”Kami akan mengusulkan kepada Panglima Wire untuk

mengangkatmu menjadi panglima perang yang baru.” Sahut seorang teman Caadara lainnya.

”Jujur saja aku tidak mengincar jabatan, teman-teman. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik untuk desa kita.” Kata Caadara rendah hati. Caadara dan teman-temannya kembali ke Desa Kramuderu dengan selamat. Cerita tentang keberhasilan mereka mengalahkan suku Kuala

segera terdengar oleh Panglima Wire. Panglima Wire sangat bangga kepada Caadara. Dia meminta Caadara menyusun siasat perang untuk berjaga-jaga jika suatu saat suku Kuala kembali menyerang mereka.

Caadara segera menyusun siasat perang. Siasat perang ini

dinamakan Caadara Ura. Siasat perang Caadara Ura meliputi cara melempar senjata, menyerbu lawan, mempertahankan diri, dan seni bela diri jarak dekat. Caadara pun menggantikan ayahnya sebagai panglima perang Desa Kramuderu.

Sumber Buku Siswa Kelas 4 SD/MI K-13 Revisi 2017 yang Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016.

1. Tuliskan ringkasan cerita di atas pada kotak berikut.

Jawaban:

Panglima Wire adalah seorang panglima perang. Dia memiliki seorang anak bernama Caadara. Dia berlatih ilmu bela diri dan berburu dengan Wire. Wire menyangka dia akan menjadi panglima penggantinya dia sendiri.

Pada suatu hari Panglima Wire menyuruh Caadara untuk pergi memburu. Pada saat pertengahan perburuan Caadara dan teman-temannya bertemu dengan Suku Kuala yang mengajak mereka berperang. Karena Caadara tak gentar dia menang perang dan berhasil membawa perburuannya pulang ke rumah.

2. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Caadara” di depan!

Jawaban: Caadara, panglima Wire, teman-teman Caadara.

Baca Juga :  Jawaban Lengkap IPAS Halaman 41-42 Kelas 4 SD/MI

3. Menurutmu, apakah Caadara merupakan tokoh utama dalam cerita di depan? Jelaskan!

Jawaban: Caadara merupakan tokoh utama dalam cerita tersebut karena cerita tersebut lebih banyak menceritakan tentang tokoh Caadara.

4. Sebutkan tokoh protagonis dalam cerita berjudul ”Caadara” di depan!

Jawaban:  Tokoh protagonis dalam cerita adalah Caadara, karena dia tidak pantang mundur meskipun lawannya lebih banyak jumlahnya. Caadara tetap gigih yang penuh semangat dalam berjuang.

5. Apa yang dimaksud dengan tokoh antagonis? Menurutmu, siapa saja tokoh antagonis dalam cerita berjudul ”Caadara” di depan!

Jawaban: Tokoh antagonis dalam cerita adalah Suku Kuala, dibuktikan pada cerita Suku Kuala menyerang Caadara dan teman-temannya saat mereka sedang berburu di hutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.