Jenis Pola Asuh Anak ( Parenting ) Akan Terlihat Jelas Di Kelas

Sebagai seorang guru apalagi guru Sekolah Dasar kita
dituntut bisa menguasai Ilmu Parenting. Karena Pola Asuh yang diterapkan di
masing – masing keluarga akan berbeda dan akan terlihat jelas dampaknya di
kelas. Contohnya seperti penerapan “ Natural Parenting “ atau Parenting Kasih
Sayang akan menghasilkan anak-anak yang cenderung manja dalam keseharianya,
maka disini seorang guru mampu mendeteksi seorang anak secara personal dan hal
apa yang harus diterapkan dalam menangani anak dengan pola asuh seperti ini
dirumah yang bisa diterapkan dikelas agar anak ini menjadi anak yang sukses
akan tetapi bisa tetap mandiri. Disiplin, dan berprestasi. Pada intinya dengan
mendalami ilmu parenting dan mendeteksi pola asuh yang diterapkan orang tuanya
dirumah menjadikan guru lebih mudah mengarahkan mereka dikelas dengan cara yang
beragam dan berbeda untuk setiap anak didiknya dikelas, apalagi guru SD yang
merupakan Guru Kelas sekaligus Wali Siswanya atau sebagai orangtua kedua
disekolah.

Sebelum Jauh Membahas Jenis Pola Asuh Anak atau dalam bahasa
Inggrisnya Parenting lebih pas kalau kita runtut memahami dulu Apa itu
Parenting dan Apa saja Jenis – Jenis Pola Asuhnya dan Bagaimana Contoh
Penangananya di kelas.

3 Kunci Dalam Parenting

Definisi dan Pendapat Tentang Parenting

Parenting merupakan serapan dari bahasa asing ( Inggris )
Jika kita artikan secara sederhana parenting berarti ( Pengasuhan ). Banyak
definisi parenting baik berdasarkan kamus maupun para ahli. Menurut KBBI
Parenting atau Pengasuhan berarti Proses, cara, perbuatan mengasuh. Sedangkan
menurut “ OXFORD “ Parenting adalah Proses membesarkan anak oleh orang tua.

Akan tetapi jika menurut Kemendikbud RI Bahwa Parenting adalah Proses interaksi
antara orang tua dengan anak dalam mendukung perkembangan fisik , emosi ,
social , intelektual dan spiritual dari anak sejak dalam kandungan sampai
dewasa. Sedangkan Parenting secara Etimologi jika kita artikan kata “
Pengasuhan “ bahwa kata ini berasal dari kata “ asuh “ yang berarti memimpin,
mengelola dan membimbing.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengidentifikasi Tujuan Puisi Rakyat

Dari berbagai definisi diatas bisa kita simpulkan bahwa
Parenting bisa kita artikan sebagai semua tindakan dalam proses interaksi yang
berlangsung secara terus menerus anatara anak dan orang tua yang dimulai dari
anak itu lahir sampai dewasa dalam hal melindungi sang anak, merawat mereka,
mengajari mereka, mendisiplinkan serta memberi arahan atau panduan dengan
tujuan agar anak mampu mandiri ( bertanggung jawab )dan dapat berkontribusi
bagi masyarakat secara luas.

3 Kunci Dalam Parenting

Dalam pola parenting atau pengasuhan terdapat 3 kunci yang
terlibat didalamnya, adapun tiga kunci parenting yang dimaksud antara lain :

Upaya memenuhi kebutuhan anak ( Jasmani, rohani, emosional,
social ) serta berusaha melindungi mereka dari bahaya maupun penindasan dan
pelecehan.

Memberikan sebuah aturan dan mengecek apakah aturan tersebut
dapat terkontrol serta mampu ditegakan

Memberikan dukungan kepada anak dalam pengembangan potensi
diri.

Jika ketiga kunci diatas dapat dijalankan orang tua dirumah
dan seorang gurunya mengisi kekurangan yang belum tercover dirumah secara
otomatis dapat menjadikan generasi anak tersebut menjadi generasi terbaik
kedepanya.

21 Pola Asuh anak

Ada 21 pola asuh anak yang dilakukan orang tua dirumah dan
setiap pola asuh tersebut akan menghasilkan efek yang berbeda – beda. Akan
tetapi dalam artikel ini tidak akan kami terangkan secara detail 21 pola asuh
tersebut akan tetapi gurune ambil sebagian saja untuk memberikan contoh dan
efek pola asuh tersebut terhadap anak.

Contoh Permisive Parenting, pola asuh ini memiliki ciri
–ciri orang tua dalam menerapkan parentingnya dirumah cenderung memiliki sikap
tanggap terhadap anak-anaknya akan tetapi pola asuh ini sedikit longgar
terhadap adanya disiplin dan berbagai aturan. Dalam Permisive Parenting orang
tua jarang sekali memberikan tuntutan kepada anak dan menerapkan
kedisiplinannya, maka anak – anak hasil pola asuh ini akan sangat jauh dari
namanya disiplin.

Baca Juga :  Hari Batik Nasional 2 Oktober : Serba - Serbi Terkait Hari Batik

Contoh berikutnya adalah “ Uninvolved Parenting “ atau
parenting dengan pola acuh tak acuh,dalam parenting pola ini orang tua lebih
cuek, mereka jarang memantau perkembangan anak – anak mereka atau terkesan
cuek.

Biasanya orang tua yang menerapkan parenting Acuh Tak Acuh sedikit sekali
memberikan kehangatan kepada anak – anaknya atau dengan kata lain orang tua
dalam sistem pola parenting “ Uninvolved Parenting “ lebih cenderung kurang
tanggap dengan segala kebutuhan anak-anaknya. Akan tetapi hasil dari pola asuh
ini akan dapat menyebabkan kondisi anak stress, takut, gelisah.

Selain 2 contoh jenis pola asuh anak dari 21 pola asuh yang
ada semua bisa kita jadikan bahan deteksi awal dalam pembinaan anak didik
dikelas. Sebagai wali kelas kita benar – benar dituntut memahami karakteristik
setiap siswa maka salah satu cara memahami akan hal tersebut dengan mendeteksi
melalui pola asuh anak yang diterapkan orang tua dirumah.

Contoh Perilaku Anak dikelas Yang Terdeteksi dari Kegiatan Parenting
yang terlihat dikelas.

Banyak jenis pola asuh anak atau parenting yang diterapkan
orang tua terhadap anaknya, dan semua itu akan sangat terlihat jelas disaat mereka
hidup besosial seperti di lingkungan sekolah khususnya lingkungan kelas.

Guru sangat memahami akan hal itu, apalagi sebagai seorang
guru SD, jelas hal ini sangat penting untuk kita pahami.

Contoh kasus dikelas.

Ada seorang anak yang keseharianya dikelas mengalami rasa
gelisah disaat diberi tugas mempresentasikan hasil pekerjaanya didepan kelas,
selain gelisah anak ini juga sering terlihat tidak percaya diri, stress ringan
dan rasa takut karena dirinya sendiri.

Maka guru tahu kalau anak ini keseharianya
dirumah lebih cenderung mendapatkan pola asuh jenis “ Uninvolved Parenting “
dimana si orang tua keseharianya dirumah kurang begitu memperhatikan kebutuhan
anaknya, terkesan cuek dengan anak, maka imbasnya anak merasa kurang diberi
kasih sayang, merasa tidak pede dan disaat anak ini menghadapi sesuatu selalu
mengalami rasa takut dan tidak percaya terhadap pekerjaanya.

Baca Juga :  Jawaban Percobaan Gaya Dorong Sendiri dan Berdua

Solusi untuk anak ini dikelas yang bisa dilakukan guru
adalah membangun kembali mental si Anak dengan berbagai cara motivasi personal,
dengan bekal ilmu Psycologi anak atau dikelas sering disebut dengan Psikologi
Pendidikan maka tugas guru wajib menjadi penyeimbang pola asuh anak dirumah dan
berusaha menyeimbangkan agar anak tersebut tidak berlarut – larut dalam rasa
takut dan gelisah, banyak guru memakai pola asuh kasih sayang untuk mengimbangi
pola asuh uninvolved tadi, Kita biasa bangun mental mereka dulu, supaya lebih
kuat jika menteal mereka sudah siap maka perlahan mental mereka akan berangsur
pulih dan terbebas dari rasa takut stress dan sebagainya.

Pola asuh  tersebut
wajib diterapkan oleh guru di sekolah, dan guru harus memahami berbagai jenis
pola asuh tersebut sebagai pendeteksi awal untuk membangun pribadi masing –
masing siwa dikelas.

Yanuari Dwi Puspitarini

Saya merupakan blogger dalam bidang pendidikan, selain itu saya juga bekerja dalam dunia pendidikan.

Artikel Terkait

Leave a Comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.