Materi Lomba Bercerita

sumber gambar : binta999(dot)com

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dewan Juri yang saya hormati dan teman – teman  yang saya cintai

Kali ini saya akan membawakan kisah yang berjudul

“ ADIPATI WIRASABA “

Cerita ini diambil dari  internet
yang bersumber dari buku.

Babad dan Sejarah
Purbalingga, Tri Atmo, PemKab DATI II Purbalingga; 1984

dan di
kembangkan oleh pak Arif Prayitno

Mau tahu ceritanya……????

Dengarkan ya..teman-teman….

ADIPATI WIRASABA

Dahulu
kala hiduplah seorang adipati yang dikenal dengan nama Adipati Wirasaba. Sang
adipati mengawinkan puterinya yang 
bernama putri Roro dengan anak Demang Toyareka. Akan tetapi mereka harus
berpisah karena ketidak cocokan. Anak Demang 
terpaksa pulang kerumah orang tuanya di Toyareka. Kepulangan anaknya
diterima oleh Ki demang dengan rasa marah. Ia menganggap Adipati Wirasaba tidak
bisa membimbing Puterinya. Rasa dendam mulailah bersarang dalam batin Ki
Demang.

Suatu ketika Sultan Pajang yang menjadi atasan sang
adipati, meminta upeti seorang gadis yang masih suci untuk dijadikan selir .
Karena kesetiannya, Sang Adipati menyerahkan Puterinya kepada Baginda Sultan.
Ia mengatakan kepada Sultan bahwa puterinya masih dalam keadaan suci. Selesai
mengantarkan putrinya iapun pulang.

Sesaat kemudian, datanglah Ki
Demang Toyareka bersama putranya menghadap Sultan.

Ki Demang                : “ Sembah Sinuwun Baginda, hamba mau melapor”

Sultan                        : “ Ada apa kau kemari ?”

Ki Demang                :” Baginda taukah kalau puteri adipati yang kau
jadikan  selir adalah

    bekas istri
anaku ini ?”

Anak Demang          :” Benar baginda dia pernah menikah
denganku”

Sultan                                    :” Apa…….!!!!,
prajurit…..!!cepat kau susul dan bunuh

   adipati
wirasaba yang telah menipuku!”

Kemudian dua orang prajurit
menyusul sang adipati. Setelah itu baginda memanggil Roro untuk menjelaskan
tuduhan ki demang.

Baca Juga :  Siput dan Gambar Ilustrasi Kelas V SD

Roro                            : “ Ampun baginda memang benar aku pernah
menikah dengan

                                     anak  ki demang..tapi aku bersumpah bahwa aku masih
suci..”

Sultan                        :”
benarkah??? Prajurit cepat susul mereka jangan sampai adipati

                                    terbunuh
karena kelalaianku tadi…!!!

Disaat sang adipati beristirahat di rumah balai malang
sambil memakan daging angsa, datanglah seorang prajurit dengan tombak di tangan
siap membunuhnya. Bersamaan dengan itu, dari kejauhan terdengar suara orang
berteriak.

Prajurit kedua           :
“aaaaaa”(sambil  melambaikan tangan )

Prajurit pertama        :  “hiyatttttt”( jleeebbbbbbbbb)

Adipati                        ;” aaaaaahhhhhh” ( sambil terjatuh )

                                       Aku berpesan agar orang-orang wirasaba
sampai

                                   turun-  temurun supaya tidak bernasib sepertiku maka

 Janganlah
bepergian di hari sabtu pahing, 

  Jangan 
makan daging angsa, Jangan kau buat rumah balai   malang , Jangan kau naiki kuda dawuk Dan
janganlah  menikah dengan orang Toyareka.

Prajurit kedua           :
“ tidakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”

Kedua prajurit itu kemudian menyesal, setelah
sama-sama mengerti bahwa lambaian tangan tadi sebenarnya merupakan isyarat,
agar pembunuhan dibatalkan. Akan tetapi penyesalan itu tidak menghalangi
hilangnya nyawa sang adipati wirasaba. Yang pesanya secara turun temurun
disampaikan ke anak cucunya dan berlaku sampai 7 keturunan di bawahnya.

Nah teman-teman demikian cerita yang telah saya
sampaiakn

Pesan dari cerita tadi yaitu

“ Jangan langsung mempercayai berita yang belum pasti
kebenaranya “

“ STOP BERITA HOAX “

Wassalamualaikum Wr. Wb

Sampai berjumpa lagi teman – teman……………

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.