Nelayan dan Ikan Mas

Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.

Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.

Nelayan dan Ikan Mas

Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.

Kakek pulang dengan tangan hampa karena seharian kakek tidak mendapatkan ikan. Tak pelak nenek yang sudah menunggu lama di rumah marah. Nenek bingung karena tidak ada yang bisa dimakan hari itu. Untuk menenangkan hati istrinya, kakek menceritakan pertemuannya dengan ikan mas ajaib yang bisa berbicara layaknya manusia dan berjanji

mau memenuhi segala permintaannya. Mendengar cerita kakek, nenek tambah marah karena kakek tidak meminta apa pun dari ikan mas.

Padahal hidup mereka serba kekurangan, bak cucian lapuk, dan tinggal di gubuk reot. Nenek menyuruh kakek kembali ke laut dan mengajukan permintaan kepada ikan mas. Nenek menginginkan bak cucian yang baru.

Baca Juga :  Air dan Listrik

Akhirnya, kakek kembali ke laut dan meminta bak cucian baru kepada ikan mas. Sungguh ajaib, dalam waktu sekejap sudah ada bak cucian baru di depan rumah. Keajaiban itu, ternyata tidak membuat nenek bersyukur.

Sebaliknya, nenek semakin serakah. Nenek menyuruh kakek kembali ke laut untuk mengubah gubuk reotnya menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya. Kakek pun menuruti keinginan nenek. Kembalilah kakek ke laut menemui ikan mas dan menyampaikan keinginan istrinya. Lagilagi terjadi keajaiban, sepulang dari laut rumah kakek sudah berubah menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya.

Sang nenek masih saja tidak puas dengan rumah barunya. Banyak permintaan yang nenek ajukan. Mulai dari istana, menjadi penguasa provinsi atau gubernur, dan menjadi ratu. Semua sudah kakek sampaikan kepada ikan mas dan terkabulkan. Dasar manusia serakah, ia ingin meminta

lebih. Akhirnya, nenek menyuruh kakek minta kepada ikan

mas agar nenek menjadi dewi laut dan ikan mas menjadi pelayannya. Mendengar permintaan tersebut, ikan mas tidak menjawab apa pun dan langsung kembali berenang ke laut.

Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi istana dan pelayan-pelayan istrinya. Kakek hanya melihat gubuk reot dengan beberapa kayu lapuknya. Sementara nenek tampak duduk melamun memandangi bak cucian yang lapuk seperti sedia kala. Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna.

Sumber : Buku Siswa Kelas 4 SD/MI

Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!

1. Mengapa cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’ disebut sebagai cerita fiksi?

Jawaban: Karena cerita fiksi adalah cerita yang tidak nyata yang hanya digunakan pada cerita dongeng.

2. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?

Jawaban: Si kakek (nelayan), Si nenek, Ikan Mas Ajaib, dan Sang Ratu.

3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?

Jawaban: Sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’ adalah:

– Kakek: penurut.

Sifat Kakek yang penurut dibuktikan dengan Kakek yang menuruti segala kemauan Nenek. Ketika Nenek meminta sesuatu, Kakek langsung menyampaikannnya pada Sang Ikan Mas.

Baca Juga :  Kerja Bakti di Hari Minggu, Bentuk Pelaksanaan Kewajiban Masyarakat Terhadap Lingkungan

– Nenek: serakah.

Sifat Nenek yang serakah dibuktikan dengan ketidakpuasannya akan segala hal yang ia terima dan selalu merasa kekurangan.

4. Hikmah apa yang bisa kamu petik dari cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?

Jawaban:

Hikmah yang dapat diambil dari cerita ” Nelayan dan Ikan Mas” adalah:

– Kita hendaknya jangan serakah dan tidak melupakan masa lalu.

– Kita harus berani mengambil sikap menegakkan kebenaran.

5. Sikap apakah yang harus kita hindari agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa?

Jawaban:

Agar kita bisa bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa kita harus menghindari sikap congkak, sombong, berbohong, dan tidak patuh pada orangtua.

Berdasarkan cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’, kamu dapat memahami adanya tokoh dan peran tokoh. Dalam cerita fiksi, tokoh memegang peranan penting. Tokoh akan membuat suatu cerita lebih hidup dan menarik seolah-olah terjadi

di alam nyata.

Tokoh adalah orang yang menggambarkan suatu peristiwa dalam sebuah  cerita yang diperankan. Para tokoh dalam cerita memiliki peranan masingmasing yang berbeda satu tokoh dengan tokoh lainnya. Mari kita mengingat

kembali mengenai tokoh dalam cerita fiksi. Pada dasarnya, tokoh dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama dan

tokoh tambahan (pembantu). Pada pembelajaran-pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengenal berbagai tokoh dalam cerita. Mari, kita mengingat kembali.

1. Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. Tokoh utama paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Bahkan dalam novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman novel yang bersangkutan.

2. Tokoh Tambahan (pembantu)

Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting diskusidalam cerita. Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang tokoh utama.

mu pada Tokoh juga dapat dibedakan berdasarkan peran tokoh dalam sebuah cerita yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Mengapa dikatakan tokoh protagonis

dan antagonis?

1. Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca.

Protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca.

Baca Juga :  Asal Usul Burung Cenderawasih

2. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca. Tokoh antagonis ini menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis. Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca yang tidak sesuai dengan isi cerita yang didambakan oleh pembaca.

Ayo Berdiskusi

Berdasarkan penjelasan tentang tokoh dan jenisnya, diskusikan bersama dua orang temanmu tentang tokoh utama dan tokoh pembantu dalam cerita ‘Nelayan

dan Ikan Mas’. Selanjutnya berdasarkan peranannya, tuliskan tokoh protagonis dan tokoh antagonis dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’. Tulislah hasil diskusi mu pada kotak berikut.

Jawaban:

– Tokoh utama: Sang Nelayan dan Ikan Mas.

– Tokoh pembantu: selain tokoh utama, seperti isteri Nelayan.

– Tokoh Protagonis: Ikan Mas

– Tokoh Antagonis: Nelayan dan Anak.

Peran tokoh dalam cerita sebenarnya menggambarkan peran manusia dalam kehidupan nyata. Dalam kehidupan nyata manusia mempunyai karakter berbeda-beda. Ada yang berkarakter baik dan ada yang berkarakter tidak baik. Ada yang menyenangkan dan ada tidak menyenangkan. Semua itu merupakan keragaman karakteristik individu.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural atau majemuk. Artinya, masyarakat Indonesia terdiri atas beragam karakteristik yang berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain.

Apa sebenarnya karakteristik itu? Apa saja jenis karakteristik masyarakat Indonesia?

Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilainilai yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan. Karakteristik juga berarti ciri atau karakter

secara alamiah yang melekat pada diri seseorang. Jadi, karakteristik individu adalah ciri atau karakter yang melekat pada diri individu. Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama atau kepercayaan. Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia bukan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia juga bukan sumber timbulnya konflik atau masalah. Sebaliknya, keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan

dan kesatuan Indonesia.

Bagaimanakah cara kita menghadapi karakteriksikmasyarakat Indonesia?

Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya saling menghormati perbedaan karakteristik antarmasyarakat. Banyak manfaat atas keragaman karakteristik masyarakat Indonesia.Beberapa manfaat yang dimaksud sebagai

berikut.

1. Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu.

2. Belajar bersosialisasi.

3. Belajar toleransi.

4. Saling melengkapi sesama individu.

5. Hidup rukun dalam masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.