Pedoman Penulisan Kata Depan, Partikel, dan Singkatan Menurut EYD V
gurune.net – Pedoman Penulisan Kata Depan, Partikel, dan Singkatan Menurut EYD V – Dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, penting untuk memahami kaidah ejaan sesuai pedoman resmi. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi Kelima memberikan panduan lengkap mengenai penulisan kata depan, partikel, dan singkatan. Artikel ini akan menguraikan aturan-aturan tersebut secara sistematis dan disertai dengan contoh konkret untuk memudahkan pemahaman.
Kata Depan
Kata depan seperti
di,
ke, dan
dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Kesalahan umum dalam penulisan sering terjadi pada bagian ini, terutama dalam penggunaan kata
di sebagai awalan dan sebagai kata depan.
Contoh penggunaan yang benar:
- Di mana dia sekarang?
- Mereka ada di mana-mana.
- Kain itu disimpan di dalam lemari.
- Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
- Mari, kita berangkat ke kantor.
- Saya pergi ke luar kota.
- Ia keluar dari rumah.
- Ia berasal dari Pulau Penyengat.
- Cincin itu terbuat dari emas.
Partikel
Partikel merupakan unsur dalam bahasa yang tidak memiliki makna leksikal sendiri, tetapi berfungsi memberikan nuansa atau memperjelas makna kalimat. Ada beberapa jenis partikel yang diatur dalam EYD, yaitu
-lah,
-kah,
-tah,
pun, dan
per.
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah
Ketiga partikel ini ditulis serangkai (dempet) dengan kata yang mendahuluinya.
- Bacalah buku itu baik-baik!
- Bertepuk tanganlah mengikuti irama!
- Apakah yang tersirat dalam surat itu?
- Siapakah gerangan dia?
- Apatah gunanya bersedih hati?
2. Partikel pun (berarti juga)
Ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
- Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya.
- Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan tersedia.
- Jangankan dua kali, sekali kali pun engkau belum datang.
3. Partikel pun dalam bentuk penghubung
Ditulis serangkai (dempet) karena merupakan kata majemuk atau konjungsi.
Contoh:
adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, jikapun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sementangpun, sungguhpun, walaupun
- Meskipun sibuk, dia menyelesaikan tugas.
- Dia tetap bersemangat walaupun lelah.
- Adapun penyebab kemacetan belum diketahui.
- Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai.
4. Partikel per
Partikel
per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah.
- Mereka masuk ke ruang rapat satu per satu.
- Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
- Karyawan mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
- Dia menghubungi per telepon.
Singkatan
EYD Edisi Kelima mengatur penggunaan tanda titik, huruf kapital, dan bentuk penulisan singkatan serta akronim sebagai berikut:
1. Singkatan nama orang, gelar, pangkat
Singkatan |
Makna |
A.H. Nasution |
Abdul Haris Nasution |
dr. |
dokter |
Ph.D. |
doctor of philosophy |
Prof. |
profesor |
R.M. Syahid |
Raden Mas Syahid |
2. Singkatan nama dengan inisial
Ditulis tanpa tanda titik.
- LS – Lilis Suryaningsih
- STA – Sutan Takdir Alisjahbana
3. Singkatan huruf awal tiap kata
- KTP – Kartu Tanda Penduduk
- PGRI – Persatuan Guru Republik Indonesia
- WHO – World Health Organization
4. Singkatan lazim surat-menyurat
Ditulis dengan tanda titik sesuai format.
Singkatan |
Makna |
dkk. |
dan kawan-kawan |
hlm. |
halaman |
s.d. |
sampai dengan |
u.p. |
untuk perhatian |
5. Satuan dan lambang kimia
Ditulis tanpa tanda titik.
- km – kilometer
- kg – kilogram
- Rp – rupiah
6. Akronim nama diri
Huruf awal kapital, contoh:
- Bappenas – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
- Bulog – Badan Urusan Logistik
7. Akronim bukan nama diri
Ditulis dengan huruf nonkapital:
- iptek – ilmu pengetahuan dan teknologi
- pemilu – pemilihan umum
- tilang – bukti pelanggaran
Dengan memahami aturan-aturan penulisan ini, kita dapat menyampaikan informasi secara lebih efektif dan sesuai standar bahasa yang berlaku. Pemahaman ejaan bukan hanya untuk guru bahasa, tetapi juga penting bagi siapa saja yang ingin menulis dengan benar dan profesional.