Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja mengumumkan perpanjangan masa pendaftaran Potret Cerita Kurikulum Merdeka dalam rangka Festival Kurikulum Merdeka 2024. Pendaftaran yang seharusnya ditutup lebih awal kini diperpanjang hingga tanggal 2 Juni 2024. Langkah ini diambil sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh ekosistem pendidikan, khususnya dinas pendidikan yang telah aktif mendorong satuan pendidikan, guru, murid, serta orang tua murid untuk terlibat dalam kegiatan ini.
Alasan Perpanjangan dan Harapan Kemendikbudristek
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Aswin Wihdiyanto, menyatakan bahwa perpanjangan masa pendaftaran ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada guru, murid, dan orang tua untuk saling belajar dan berbagi praktik baik terkait Kurikulum Merdeka. Menurut Aswin, langkah ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih beragam tentang transformasi pendidikan yang telah dilakukan oleh ekosistem pendidikan Indonesia, terutama sejak penerapan Kurikulum Merdeka.
“Selain sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintahan daerah atau dinas pendidikan, perpanjangan pengiriman materi Potret Cerita Kurikulum Merdeka ini nantinya akan memperlihatkan keragaman dan pengayaan implementasi Kurikulum Merdeka yang telah dilakukan di berbagai daerah. Melalui kegiatan ini, harapannya satuan pendidikan, guru, murid, dan orang tua murid yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dapat saling berbagi praktik nyata yang relevan dan bermakna,” jelas Aswin.
Keragaman Implementasi Kurikulum Merdeka
Aswin juga mengungkapkan bahwa seperti penyelenggaraan Festival Kurikulum Merdeka di tahun-tahun sebelumnya, Potret Cerita Kurikulum Merdeka merupakan salah satu agenda yang paling dinanti dan banyak diikuti. Menurutnya, upaya untuk memperlihatkan keragaman proses belajar yang menyenangkan melalui agenda ini akan menjadi sebuah kebanggaan bagi guru, orang tua murid, dan murid. Atmosfer inilah yang ingin dibentuk bersama-sama, dengan memperlihatkan sekaligus menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai milik bersama dengan upaya saling bergotong-royong memberikan pengayaan dan penguatan dalam penerapannya.
“Potret Cerita Kurikulum Merdeka akan memperlihatkan pada ekosistem pendidikan kita betapa sudah banyak cara atau metode yang dilakukan dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Ini juga akan menjadi bagian dari refleksi untuk memperkuat implementasinya di masa mendatang. Semakin beragam potret implementasi, semakin banyak keunikan pembelajaran yang diperlihatkan berbagai daerah, kemungkinan-kemungkinan untuk menghadirkan pembelajaran menyenangkan akan lebih banyak,” tegas Aswin.
Teknis Pendaftaran dan Pengiriman Materi
Aswin menjelaskan bahwa masa perpanjangan ini tidak mengubah teknis pendaftaran dan pengiriman materi. Kategori peserta tetap terdiri dari tiga kategori, yaitu pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, dan peserta didik yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2021-2022, 2022-2023, dan 2023-2024.
“Secara teknis tidak ada perubahan. Masa perpanjangan ini sebagai bentuk apresiasi kita pada mereka yang ingin ikut serta bergotong-royong memperlihatkan keragaman implementasi Kurikulum Merdeka yang sudah dilaksanakan,” terang Aswin sambil menambahkan bahwa masing-masing kategori peserta sudah ditentukan temanya.
Platform dan Panduan Pengiriman Karya
Para peserta dapat mengunggah karya mereka ke Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts. Ketentuan lengkapnya dapat dilihat di buku panduan yang tersedia di laman Festival Kurikulum Merdeka. Informasi lebih lanjut mengenai Potret Cerita Kurikulum Merdeka dapat diakses di bit.ly/panduanpotretcerita dan para guru, murid, serta orang tua murid dapat mendaftarkan diri melalui bit.ly/FKM2024.
Manfaat Kegiatan Potret Cerita Kurikulum Merdeka
Kegiatan ini memiliki beberapa manfaat penting, baik bagi peserta didik, pendidik, maupun orang tua. Berikut beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh:
1. Mengembangkan Kreativitas dan Inovasi Pembelajaran
Dengan mengikuti Potret Cerita Kurikulum Merdeka, peserta dapat mengeksplorasi berbagai metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Ini penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan problem solving pada anak didik.
2. Meningkatkan Keterampilan Teknologi Informasi
Penggunaan platform digital seperti Instagram, TikTok, dan YouTube Shorts dalam pengiriman karya mendorong peserta untuk lebih melek teknologi dan mahir dalam menggunakan berbagai aplikasi media sosial yang populer saat ini.
3. Membangun Rasa Kebersamaan dan Gotong Royong
Melalui kegiatan ini, ekosistem pendidikan, termasuk guru, murid, dan orang tua, dapat saling bekerja sama dan berbagi pengalaman. Hal ini memperkuat hubungan antara semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
4. Memperkenalkan Keberagaman Budaya dan Pendidikan
Potret Cerita Kurikulum Merdeka akan memperlihatkan bagaimana implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan di berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang beragam. Ini akan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengadopsi praktik baik yang sesuai dengan kondisi lokal mereka.
5. Mendorong Refleksi dan Evaluasi Diri
Dengan melihat karya-karya dari berbagai peserta, pendidik dan peserta didik dapat melakukan refleksi dan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang telah mereka terapkan. Ini membantu dalam perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di masa mendatang.
Testimoni dan Harapan Para Peserta
Para peserta yang telah mengikuti Potret Cerita Kurikulum Merdeka pada tahun-tahun sebelumnya memberikan testimoni positif mengenai pengalaman mereka. Salah satu guru dari Surabaya, Ibu Rina, mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan banyak wawasan baru dan inspirasi dalam mengajar. “Melalui Potret Cerita Kurikulum Merdeka, saya mendapatkan banyak ide kreatif dalam mengajar yang bisa saya terapkan di kelas. Ini juga menjadi ajang untuk saling berbagi dan belajar dari pengalaman guru-guru lain di seluruh Indonesia,” ujar Ibu Rina.
Sementara itu, seorang murid dari Jakarta, Andi, mengungkapkan kegembiraannya bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. “Saya senang sekali bisa ikut Potret Cerita Kurikulum Merdeka. Saya bisa menunjukkan hasil karya saya dan belajar banyak hal baru dari teman-teman di daerah lain. Ini pengalaman yang sangat berharga,” kata Andi.
Orang tua murid juga merasa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. Ibu Santi, seorang ibu dari Bandung, mengatakan bahwa Potret Cerita Kurikulum Merdeka membantu anaknya menjadi lebih percaya diri dan kreatif. “Anak saya jadi lebih bersemangat belajar dan mencoba hal-hal baru. Kegiatan ini sangat bagus untuk pengembangan diri anak-anak,” jelas Ibu Santi.
Kesimpulan
Perpanjangan masa pendaftaran Potret Cerita Kurikulum Merdeka hingga 2 Juni 2024 memberikan kesempatan lebih luas bagi seluruh ekosistem pendidikan untuk berpartisipasi dan berbagi praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta keragaman dan inovasi dalam proses pembelajaran yang dapat menginspirasi dan memperkaya pendidikan di Indonesia. Dengan semangat gotong-royong, mari kita ciptakan pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan bersama Kurikulum Merdeka.
Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri Anda sekarang juga melalui bit.ly/FKM2024 dan unggah karya terbaik Anda untuk turut serta dalam Festival Kurikulum Merdeka 2024.