Artikel Tentang Pendidikan




RENCANAKAN SEBELUM MELAKSANAKAN

Oleh Wiwik Ekawati, S.Pd.SD

          Salah satu permasalahan
pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan
mutu pendidikan di setiap jenjang, khususnya jenjang sekolah dasar agar mampu
bersaing di era global. Agar mutu pendidikan dapat tercapai perlu usaha keras
khususnya dari kepala sekolah dan guru. Banyak hal yang menurut saya perlu
dibenahi, baik dari proses pembelajarannya, sarana dan prasarana, pengelolaan
sumber daya manusia, dan administrasi sekolah yang merupakan salah satu laporan
dalam sistem pendidikan di sekolah. Administrasi sekolah terdiri dari :
Administrasi mengajar, Administrasi Kesiswaan, Administrasi Kepegawaian,  Administrasi Perlengkapan / Barang,
Administrasi Keuangan, dan Administrasi Peran Serta Masyarakat.

          Sebagai guru setiap hari kita selalu
bersentuhan dengan administrasi 
pengajaran. Administrasi 
pengajaran yang tertib dan teratur dalam pendidikan sangat diperlukan
untuk meningkatkan pengelolaan pendidikan bagi kepala sekolah dan guru.
Peningkatan kemampuan dalam mengelola administrasi program dan proses
pengajaran akan berakibat posistif, yaitu makin meningkatnya efisiensi dan mutu
pendidikan.

          Kinerja guru dapat ditingkatkan dengan
melengkapi administrasi mengajar. Karena administrasi mengajar berisi komponen
– komponen yang mendukung peningkatan kerja seorang guru. Ada yang mengatakan
bahwa administrasi mengajar ini sebagai pedoman pembelajaran, peningkatan
kinerja guru, dan alat evaluasi kinerja guru.

           Kinerja guru adalah hasil kerja nyata
secara kualitatif dan kuantitatif yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi
menyusun program pembelajaran, pelaksanan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi,
dan analisis evaluasi

           Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa
tanggung jawabnya melaksanakan tugas amanah, profesi yang sedang diembannya,
serta rasa tanggung jawab moral di pundaknya. Semua itu akan terlihat dalam
kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan tugas profesinya di dalam maupun
di luar kelas. Sikap ini seiring dengan tanggung jawabnya dalam mempersiapkan
segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Selain
itu dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan
dan mempertimbangkan metode, teknik atau strategi yang akan dilakukan dalam
menyampaikan salah satu materi. Dalam pelaksanaan evaluasi guru juga harus
mempersiapkan teknik penilaian yang akan dilakukan.

Baca Juga :  Bersyukur Tunjangan Sertitifikasi Guru Tahun 2019 Triwulan I Akan Segera Cair

           Bagi guru, keberadaan administrasi
mengajar merupakan sebuah kewajiban yang harus dimiliki guru.  Bagi guru kelengkapan administrasi mengajar
tersebut merupakan senjata guna melaksanakan tugas dan kewajibannya.

     
Administrasi mengajar atau perangkat pembelajaran merupakan hal yang
penting dari sebuah proses pembelajaran. Namun tak bisa dipungkiri  bahwa masih banyak guru yang tidak membuat
perangkat pembelajaran saat mengajar. Bahkan administrasi mengajar
tersebut  hanya sebatas formalitas.
  Ada
sebagian
Guru menganggap mengajar adalah suatu pekerjaan
rutin yang tidak perlu direncanakan. Permasalahan ini menjadi masalah klasik
dalam dunia pendidikan  di mana guru
tidak mempunyai waktu untuk membuat perencanaan pembelajaran.

      Alasan
lain
kadang ada guru yang
beranggapan
tidak membuat perencanaan mengajar adalah
tidak adanya waktu karena tugas mengajar yang terlalu banyak.

Dari uraian di atas maka permasalahan yang ada ketika saya pertama kali
diangkat sebagai kepala sekolah dapat dirinci sebagai berikut :

a.      
Guru masih beranggapan bahwa
kegiatan mengajar adalah suatu pekerjaan rutin yang tidak membutuhkan
perencanaan pembelajaran;

b.     
Banyak guru tidak membuat
administrasi mengajar karena beranggapan administrasi mengajar hanyalah
digunakan sebagai persyaratan administratif apabila sewaktu-waktu  ada pemeriksaan;

c.      
Adanya beban tugas mengajar yang
terlalu banyak sehingga guru tidak punya waktu untuk membuat administrasi
pembelajaran;

d.     
Dengan tidak dibuatnya perencanaan
pembelajaran  mengakibatkan
ketidakefesienan guru dalam mengajar.

     
Starategi  adalah tindakan atau
kegiatan khusus atau pendekatan yang diambil oleh organisasi untuk mencapai
tujuan dan sasaran . Berdasarkan masalah dan harapan yang ada, maka tahapan
strategi yang saya gunakan antara lain :

Baca Juga :  Jawaban dari Bacaan Karnaval Mini di Siantang

a.      
Menyelenggarakan rapat guru khusus
membahas dan mengidentifikasi kebutuhan administrasi pembelajaran yang
diperlukan.

Dalam rapat didengarkan apa saja yang dikemukakan oleh guru, bisa
berupa kelemahan, kesulitan, kesalahan, permasalahan dan apa saja yang dialami
oleh guru termasuk yang ada kaitannya dengan administrasi pembelajaran.

b.     
Mendorong kepada semua guru untuk
saling bekerja sama dan berdiskusi untuk memecahkan permasalahan dalam hal
kesulitan dalam pembuatan administrasai pembelajaran. Saling sharing dalam
penyusunan administrasi sekolah dilakukan setelah jam kegiatan pembelajaran
selesai atau pada kegiatan rapat kerja sekolah yang rutin diselenggarakan
minimal sebulan sekali.

c.      
 Memfasilitasi pengadaan perangkat pembelajaran
yang dibutuhkan oleh guru pada awal tahun pelajaran.

d.     
Membangun kesepakatan-kesepakatan
mengenai tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing guru kaitannya dengan
administrasi pembelajaran.  Penekanannya
adalah komitmen para guru dalam menyelesaikan adminstrasi tepat waktu (sesuai
jadwal).

e.      
Melakukan supervisi administrasi
pembelajaran secara periodik baik mingguan, bulanan, ataupun tahunan tergantung
karkteristik dari administrasi pembelajaran yang akan disupervisi.

Rapat guru sangat dibutuhkan dalam rangka menyambung
komunikasi antar warga sekolah. Rapat guru merupakan strategi yang tepat untuk
membedayakan guru dalam mengkomunikasikan ide atau gagasan berbagai kegiatan
yang menunjang program sekolah. Dalam rapat guru dibahas berbagai kebutuhan
sekolah termasuk pengadaan perangkat pembelajaran dan permasalahan yang
dihadapi guru dalam penyusunannya, serta alternatif pemecahan masalahnya.
Pemecahan masalah akan menjadi efektif 
apabila dilakukan dengan kerja sama atau kooperatif dengan melibatkan
semua guru. Dengan demikian guru yang mengalami kesulitan dalam pembuatan
adminisrtasi  pembelajaran akan terbantu.
Kegiatan pembuatan administrasi akan lebih lancar manakala sekolah
memfasilitasi pengadaan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan sehingga guru
tinggal mengisinya saja. Selanjutnya guru akan lebih bertanggung jawab
mengerjakan administrasi pembelajaran karena sebelumnya telah dibangun
kesepakatan-kesepakatan mengenai tugas yang harus dilakukan. Sedangkan
supervisi secara periodik dan terjadwal dilakukan dalam rangka pemantauan untuk
mengetahui apakah guru sudah komitmen dalam mengerjakan administrasi
pembelajaran sesuai jadwal sekaligus untuk mengetahui kendala-kendala yang
dihadapi guru selama pembuatan administrasi pembelajaran dan melakukan
pembimbingan.

Baca Juga :  Tren Yang Menonjol Pada Education 4.0

Sekolah yang efektif dan bermutu menjadi impian semua
pemangku kepentingan pendidikan, baik pemerintah, pengelola sekolah, orang tua
maupun masyarakat. Salah satu ciri dari sekolah yang bermutu adalah memiliki
budaya meraih prestasi yang tinggi baik dalam bidang akademik maupun non
akademik. Prestasi sekolah dapat diraih manakala sekolah dikelola dengan baik
termasuk dalam hal tertib administrasi pembelajaran. Hal ini didasarkan asumsi
bahwa jika administrasi pembelajaran baik maka pembelajaran menjadi terarah,
memiliki acuan yang jelas. Salah satu alasan utama mengapa guru harus tertib
administrasi pembelajaran adalah tugas seorang guru dalam pembelajaran adalah
merencanakan, melaksanakan proses, dan mengevaluasi pembelajaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.