Gurune.net – Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Halaman 219-221 Kurikulum Merdeka. Halo sobat gurune, dalam pembahasan artikel kali ini akan disajikan informasi tentang materi Sejarah Lokal, Ratu Kalinyamat pada halaman 219-221 dan juga kunci jawaban pada Aktivitas 7.
Materi ini bisa kalian temukan di Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat halaman 219-221.
Kali ini kita akan membahas tentang Sejarah Lokal, Ratu Kalinyamat dan kunci jawaban Aktivitas 8 pada halaman 219-221.
Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Halaman 219-221 Kurikulum Merdeka
b. Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana. Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus. Kekacauan di pusat Kerajaan Demak timbul setelah wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi di Panarukan.
Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, cemburu atas pengangkatan Sunan Prawata. Sunan Prawata pun dibunuh sebagai upaya balas dendam. Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam rangka memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus. Namun dalam perjalanan pulang, Sultan Hadlirin dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang.
Ratu Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja yang berada di sebelah utara Sungai Jepara. Ia meninggalkan keraton dan semua kemewahannya. Ratu berjanji akan memberikan seluruh harta dan kekuasaannya pada orang yang berhasil membunuh Arya Penangsang. Akhirnya, Arya Penangsang berhasil dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan Ki Pemanahan, Ki Juru Martani, Ki Panjawi, dan Danang Sutawijaya.
Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat kemudian dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa. Sejak pertengahan abad ke-16 (1549) Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai utara Jawa. Kekuasannya meliputi Pati, Juana, Jepara, dan Rembang. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama pada bidang pelayaran dan perdagangan. Keberhasilan ini ditunjang oleh pelabuhan yang aman dan angkatan laut cukup banyak. Ratu Kalinyamat melakukan kerjasama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten. Aspek sosial dan ekonomi tersebut berdampak kepada keadaan Jepara yang aman dan tentram.
Dengan hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M. Dalam sistem ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka. Melalui perwakilannya ini, para raja tersebut melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain.
Jepara berhasil melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa, dan berbagai jenis palawija. Hal tersebut merupakan bukti adanya peningkatan perekonomian di Jepara. Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.
Semenjak Malaka jatuh kepada Portugis, orang Jawa yang menetap di Malaka mendapatkan dampak. Mereka mendapatkan gangguan dari Portugis untuk berdagang rempah-rempah. Orang-orang Jawa yang merasa dirugikan meminta bantuan kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat, untuk melawan Portugis di Malaka. Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat untuk mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Dengan semangat yang tinggi, Ratu Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.
Lembar Aktivitas 8 Aktivitas Individu
1. Bagaimana kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa?
Pada masa Ratu Kalinyamat bertakhta di Kerajaan Jepara, kekuatan maritim Jepara begitu kuat dan maju, karena ratu membentuk armada laut dan perdagangan yang kuat.
Penjelasan:
Sebelum Ratu Kalinyamat bertakhta di Kerajaan Jepara, ada Pangeran Hadirin suaminya yang merupakan penerus takta, namun ia wafat sebelum itu. Akhirnya takhta Kerajaan Jepara jatuh di tangan istrinya, Ratu Kalinyamat. Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat, ia terus membangun dan mengembangkan Kerajaan Jepara dibidang maritim pelabuhannya digunakan sebagai tempat persinggahan para pedagang selain itu Jepara terkenal akan kekuatan maritim dan armada perangnya.
Ratu memimpin selama 30 tahun dan Jepara berhasil memasuki masa kejayaannya, hal itu ditandai dengan tumbuhnya Jepara menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan bandar di Pantai Utara Jawa. Bahkan Sultan di Malaka pernah meminta bantuan Jepara untuk melawan Portugis pada abad ke-16 M. Malaka percaya bahwa armada militer Jepara begitu kuat.
Dengan demikia, pada masa Ratu Kalinyamat bertakhta di Kerajaan Jepara, kekuatan maritim Jepara begitu kuat dan maju, karena ratu membentuk armada laut dan perdagangan yang kuat.
2. Bandingkan dengan kekuatan maritim Indonesia pada masa kini!
Tak kalah dengan masa Ratu Kalinyamat, kekuatan maritim Indonesia pada masa kini sudah termasuk kuat atau cukup baik.
Hal ini terbukti dari sudah terbentuknya kekuatan kementerian untuk mengatur dan menangani segala kegiatan di kelautan di Indonesia.
Dengan banyak program kerja yang dijalankan, Indonesia akhirnya dikenal di dunia internasional akan hasil lautnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia berfokus untuk memanfaatkan segala potensi sumber daya kelautan.
Selain itu, pemerintah juga membangun transportasi laut dan infrastruktur pelabuhan yang disertai dengan peningkatan SDM untuk keamanan laut.
Ratu Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran pemerintahan. Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan dari Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah (Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Saat itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di Malaka sementara Ratu Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai kekuatan besar di pesisir utara Jawa. Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000 orang prajurit di bawah Ki Demang Laksamana. Kali ini usahanya juga menemui kegagalan karena pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara berhasil dihadang Portugis. Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565. Berkat keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai “Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani
Demikianlah pembahasan soal yang disajikan tentang Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Halaman 219-221 Kurikulum Merdeka Bab 4 Pemberdayaan Masyarakat tentang Sejarah Lokal, Ratu Kalinyamat.
Semoga bermanfaat.
Disclaimer:
• Jawaban dan pembahasan pada postingan ini mungkin akan berbeda dengan jawaban dan pembahasan dari sumber lain.
• Jadikan postingan ini sebagai salah satu bahan referensi dalam menjawab soal bukan sebagai acuan utama dan satu-satunya.
• Postingan ini tidak mutlak kebenarannya.