Setiap pekerja harus memiliki nilai-nilai yang baik dalam melakukan pekerjaannya. Nilai-nilai tersebut antara lain: jujur, rasa tanggung jawab, disiplin, dan lain sebagainya. Tahukah kamu bahwa kejujuran merupakan hal penting dalam setiap pekerjaan?
Ayo Membaca!
Baca kembali teks tentang ‘Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur’ yang terdapat dalam pembelajaran 4 dalam hati.
Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur
Ida, teman sebangku aku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.
Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.
Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tibatiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.
Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.
“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya.
Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.
Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut.
“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur.
Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.
Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.
Contoh Pertanyaan Dari Bacaan Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur
Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang cerita di atas! Berikan pertanyaan kepada teman di sebelahmu untuk dijawab! Tulislah pertanyaanmu pada tempat di bawah ini!
1. Tuliskan pendapatmu tentang masing-masing tokoh yang terdapat dalam cerita.
Ida anak cerdas, sederhana, dan jujur sehingga dia patut dijadikan teladan di sekolah. Sedangkan Gugut anak yang malas belajar dan tidak jujur ketika ulangan. Sikap Gugut pada cerita di atas tidak patut untuk ditiru.
2. Tuliskan pendapatmu tentang konflik yang terjadi.
Ketika sedang melaksanakan ulangan di sekolah kita harus berlaku jujur. Walaupun
tolong-menolong adalah hal yang baik, tapi ketika sedang melaksanakan ujian kita tidak boleh saling mencontek dan memberikan contekan karena hal tersebut merupakan suatu tindakan yang tidak jujur
3. Tuliskan pendapatmu tentang pesan moral yang terdapat dalam cerita.
Kejujuran harus dibiasakan sejak dini karena dengan belaku jujur dari kecil mudah-mudahan ketika dewasa tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Ketidakjujuran akan merugikan diri-sendiri dan orang lain
Tahukah kamu bahwa kejujuran juga sangat diperlukan dalam bidang olahraga. Ayo, kita berlatih silat!
Ayo Berlatih!
Sebelumnya kamu telah belajar tentang langkah dasar dalam pencak silat. Apakah kamu masih ingat cara melakukannya. Diskusikan dan peragakan secara berpasangan. Kali ini kamu akan berlatih gerakan pukulan dalam pencak silat.
Amati gambar dan baca penjelasannya!
Pukulan dalam Pencak Silat
1. Pukulan lurus
Posisi tangan saat memukul lurus dan mengepal ke depan tepat di dada lawan
2. Pukulan tegak
Posisi tangan kanan memukul tegak lurus dan mengepal dengan sasaran tepat ke bahu bagian kanan lawan.
3. Pukulan bandul
Pukulan yang diambil dari bawah dengan sasaran tepat ke arah ulu hati.
4. Pukulan melingkar
Pukulan berbentuk lingkaran dengan sasaran ke arah pinggang lawan.