sumber : glitzmedia.co |
Gurune.net – Sangat senang rasanya jika seorang guru mempunyai siswa –siswi yang kreatif. Bagi sebagian orang ada yang beranggapan bahawa kreativitas tidak dapat di latih, mereka menganggap bahwa sifat kreatif pada seseorang melekat seperti kecerdasan. Tapi sebenarnya kreatifitas dapat dilatih. Melatih anak untuk bisa berfikir kreatif sangat penting.
Sebab masa – masa produktif untuk meniru dan berimajinasi masih sangat tinggi. Kreatif adalah hak untuk semua orang baik yang kaya, miskin, tua, muda, enterpreneur, guru,siswa, tentara hingga pengangguran sekalipun. Kreatif adalah solusi bagi berbagai hal. Misalnya apa yang dilakukan Jepang mentransformasi imajinasi menjadi industri konten dan menghasilkan lebih dari 1.000 triliun rupiah setiap tahunya dari pendapatan 4 sektor saja yaitu vidio, percetakan, musik, games.
Meniru karya orang lain sebagai bagian dari melatih kreatifitas tidaklah masalah, akan tetapi ajarkan juga modifikasi dari apa yang dia tiru, pada puncaknya nanti latihlan untuk membuat suatu karya sendiri sebagai hasil pemikiran kreatif dari diri sendiri.
Kreativitas bisa diasah dari kegiatan seperti menyelesaikan corat – coret yang sering dilakukan anak kita dikertas saat disekolah, dimeja –meja kelas, bahkan di tembok rumah sekalipun,kegiatan corat – caret tersebut adalah kegiatan yang umum dilakukan oleh anak. Sebagian dari kita menggap itu adalah kegiatan negative karena bisa menyebabkan kerusakan dan menjadi kotor sesuatu.
Padahal kegiatan corat – caret tersebut bisa kita arahkan menjadi hal positif dan justru bisa menjadi kegiatan untuk mengasah kreatifitas anak melalui imajinasinya. Caranya dengan menyelesaikan coretan anak tersebut yang berada di kertas menjadi karya yang menarik. Menyelesaiakn coretan spontan menjadi sebuah hal yang baru dan bagus adalah salah satu cara menarik mengasah kreativitas, Melatih kreativitas seperti ini berlaku untuk siapa saja dan dimana saja. Bisa untuk guru dengan siswanya, siswa dengan siswa lain, juga bisa dilakukan oleh orang tua dengan anak – anaknya dirumah.
Untuk Orang tua hal semacam itu bisa dilakukan juga untuk mengisi waktu luang dikala menjaga anaknya dirumah. Kreativitas yang spontan dalam menyelesaikan coretan tadi menjadi bentuk latihan kreativitas dalam mengurai sebuah bentuk yang abstrak menjadi bernilai seni dan dapat dinikmati mata lebih sedap.
Langkah – langkah melatih kreativitas didalam kelas oleh seorang guru dari kegiatan coretan bebas bisa dilakukan sebagai berikut :
Langkah Pertama
Dalam pembelajaran SBdP di Sekolah Dasar guru bisa mengkolaborasikan kegiatan yang sudah ada didalam buku siswa dengan cara ini. Pertama kali siswa kita tugaskan untuk menyediakan kertas dan alat menggambar lainya. Alat yang utama harus ada berupa pensil, spidol serta pewarna bisa berupa pensil warna maupun pastel. Selanjutnya bentuk anak – anak dikelas menjadi dalam sebuah kelompok kecil terdiri dari 3 atau 4 siswa per kelompok, dalam kegiatanya nanti anak akan saling bertukar coretan awal.
Setelah kelompok terbentuk terangkan tugas yang harus dilakukan siswa, alur kegiatanya yaitu semua siswa membuat coretan bebas sederhana dengan cara berputar coretan tadi diserahkan ke orang kedua dalam kelompok kecil untuk di rubah menjadi gambar baru yang menarik dan berikutnya orang ke tiga yang mewarnai menjadi gambar utuh. Setelah penjelasan tersebut dilakukan mulailah aktifitas melatih kreativitas tadi sangat bagus menggunakan sistem waktu, jadi hasilnya bisa spontan dan menarik. Dan sangat bagus juga guru mencontohkan melakukan kegiatan bersama siswa di papan tulis untuk contoh, agar siswa yang lain lebih jelas akan tugasnya.
Langkah Kedua
Langkah kedua yaitu orang ke dua dalam satu kelompok kecil menerima coretan spontan orang pertama, tugas orang kedua adalah menyelesaikan bentuk abstrak yang diberikan oleh orang pertama. Dalam kegiatan ini, bebaskan anak untuk ber ekspresi dan berimajinasi. Anak akan berangan – angan coretan tadi seolah – olah sebuah gambar hayalan tertentu seperti imajinasi masing – masing anak dan akan berbeda – beda. Akan menarik hasilnya, pada tahap ini ajak anak untuk bisa menceritakan maksud dari gambar tersebut berdasarkan imajinasinya tadi. Pernah saya coba hasilnya diluar dugaan coetan seperti huruf “u” yang tak teratur diselesaikan seperti gajah, dan banyak lainya. Untuk membuktikan bisa dijadikan ide melatih kreatifitas dikelas rekan – rekan guru lainya.
Pada tahap ini kita akan tau sejauhmana tingkat kreatifitas anak antara yang satu dan yang lain. Unik sekali tentunya, sebab ada yang bisa menyelesaikan dengan pola sederhana tetapi jelas, ada yang menyelesaikan begitu rumit tapi abstrak. Hasil beragam tahap kedua belum selesai. Tahap terahir adalah menambah pewarna pada gambar, terlebih dahulu guru berikan caranya. Bisa pewarnaan dengan cara oranmen, maupun pewarnaan full gradient.
Langkah Ketiga
Setelah langkah ke dua selesai maka akan sudah didapatkan hasil berbeda dari hasil pertama yang hanya berupa coretan. Putar lagi dalam kelompok kecil setiap anak akan menerima dari orang kedua, semua mendapat gambar baru lagi untuk menyelesaikan tahap terahir yaitu pewarnaan. Bebaskan anak untuk ber ekspresi bermain warna, pada tahap ini sebetulnya tahap finishing atau memperindah gambar dengan warna. Maka tahap ini anak dibekali dulu berupa penjelasan dan contoh teknik pewarnaan. Jelas akan muncul banyak karya abstrak dari masing masing anak, maka cara pewarnaan paling pas dilakukan dengan menambah ornament dan sedikit pewarnaan saja. Beri waktu untuk mengasah seberapa peka dan cepat seorang anak menuangkan kreativitas secara spontan. Amati anak dalam kelompok kecil. Setelah selesai kumpulkan karya perkelompok kecil ditempel dalam sebuah kertas besar. Tahap ini masing – masing kelompok bisa mepresentasikan karya kolaborasi dari sebuah coretan spontan diawal karya.
Itulah langkah – langkah pembelajaran yang bisa dilakukan didalam kelas khususnya di jenajang Sekolah Dasar. Sebetulnya kegiatan seperti ini juga bisa dilakukan dirumah anatara ayah atau ibu engan anak – anaknya saat bersantai dirumah. Kegiatan merangsang kreativitas yang unik untuk merubah kegiatan negative menjadi lebih positif dan bermanfaat.