Penggunaan Tanda Titik Koma (;) Sesuai EYD Edisi Kelima

Penggunaan Tanda Titik Koma (;) Sesuai EYD Edisi Kelima

gurune.net – Penggunaan Tanda Titik Koma (;) Sesuai EYD Edisi Kelima. Dalam penulisan formal, penggunaan tanda baca memegang peran penting untuk memperjelas makna dan memperindah struktur kalimat. Salah satu tanda baca yang sering kali membingungkan adalah tanda titik koma (;). Berdasarkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi Kelima, tanda titik koma memiliki fungsi spesifik yang tidak bisa digantikan oleh tanda baca lain secara sembarangan.

Apa Itu Tanda Titik Koma?

Tanda titik koma adalah tanda baca yang dilambangkan dengan simbol “;”. Dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia, tanda ini digunakan untuk memisahkan unsur dalam kalimat yang kompleks, atau untuk menunjukkan hubungan antarkalimat dalam satu kesatuan logika.

Fungsi dan Penggunaan Tanda Titik Koma

Berdasarkan pedoman EYD Edisi Kelima, berikut adalah empat fungsi utama tanda titik koma:

1. Menggantikan Kata Penghubung dalam Kalimat Majemuk Setara

Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata hubung seperti “dan”, “tetapi”, atau “sedangkan” ketika dua kalimat setara digabungkan dalam satu kesatuan kalimat majemuk. Hal ini menciptakan efek ringkas dan padat dalam penulisan.

Contoh:

  • Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
  • Kerbau melenguh; kambing mengembik; kuda meringkik.
  • Ayah menyelesaikan pekerjaan; ibu menulis makalah; adik membaca cerita pendek.

Dalam contoh-contoh di atas, penggunaan titik koma menggantikan kata penghubung yang bisa saja dipakai, namun akan membuat kalimat menjadi lebih panjang dan tidak seefisien bentuk saat ini.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Ayo Menulis Bacaan " Tanggung Jawab Ade"

2. Memisahkan Perincian Berupa Frasa Verbal

Dalam daftar syarat atau poin perincian yang berupa frasa verbal, tanda titik koma digunakan untuk memisahkan tiap poin agar pembaca dapat dengan mudah membedakan antar unsur.

Contoh:

Syarat Mengikuti Ujian
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat;
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penggunaan titik koma pada akhir setiap butir perincian (kecuali yang terakhir) menunjukkan bahwa semua poin berada dalam satu struktur kesatuan, namun tetap terpisah secara logis.

3. Memisahkan Perincian dalam Kalimat yang Sudah Mengandung Tanda Koma

Ketika sebuah kalimat memiliki daftar panjang yang sudah mengandung tanda koma di dalam unsur-unsurnya, tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kelompok tersebut.

Contoh 1:

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; serta pisang, apel, dan jeruk.

Contoh 2 (Agenda Rapat):

Agenda Rapat
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja;
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

Dalam contoh tersebut, tanda koma sudah dipakai untuk memisahkan item kecil di dalam kelompok. Karena itu, titik koma dipakai untuk memisahkan tiap kelompok item besar agar pembaca tidak bingung dalam memahami struktur daftar.

4. Memisahkan Sumber-Sumber Kutipan

Dalam penulisan akademik atau ilmiah, sering kali kutipan dari beberapa sumber perlu dicantumkan secara bersamaan. Untuk memisahkan sumber-sumber tersebut, tanda titik koma digunakan di antara referensi.

Contoh 1:

Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berhasil (Fishman, 1974; Moeliono, 1985; Samuel, 2008; Wardhaugh dan Fuller, 2015).

Contoh 2:

Tentang plagiarisme, para penulis (Keraf, 1997; Putra, 2011; Wibowo, 2013) sama-sama mengingatkan pentingnya pengutipan dan perujukan secara cermat untuk menghindari cap plagiat.

Baca Juga :  Makanan Sehat

Dalam praktiknya, kesalahan umum yang sering terjadi adalah penggunaan koma untuk memisahkan kutipan, padahal menurut aturan EYD, titik koma lebih tepat digunakan untuk membedakan sumber satu dengan yang lainnya.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Titik Koma

Meskipun telah diatur dalam EYD, masih banyak penulis yang melakukan kekeliruan dalam menggunakan tanda titik koma. Berikut beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari:

  • Menggunakan titik koma sebagai pengganti titik di akhir kalimat berdiri sendiri.
  • Menempatkan titik koma di antara subjek dan predikat kalimat.
  • Menggunakan titik koma dalam perincian yang hanya membutuhkan tanda koma biasa.

Tips Menggunakan Tanda Titik Koma dengan Benar

Berikut beberapa tips praktis untuk memudahkan penggunaan tanda titik koma:

  1. Gunakan titik koma bila dua kalimat setara bisa dipisahkan dengan titik, tetapi masih memiliki kaitan logis yang erat.
  2. Dalam daftar yang kompleks (berisi item-item yang punya koma di dalamnya), pilih titik koma untuk memisahkan kelompok item.
  3. Dalam penulisan akademik, selalu gunakan titik koma untuk memisahkan sumber kutipan yang lebih dari satu.
  4. Perhatikan konsistensi: jika sudah memakai titik koma dalam satu daftar, gunakan terus untuk item lainnya dalam daftar tersebut.

Kesimpulan

Penggunaan tanda titik koma (;) yang tepat memberikan kontribusi besar dalam kejelasan tulisan, terutama dalam konteks penulisan formal, akademik, atau teknis. EYD Edisi Kelima telah memberikan pedoman yang jelas dan sistematis tentang cara menggunakan titik koma dengan benar.

Sebagai penulis, siswa, guru, atau siapa pun yang berkecimpung dalam dunia literasi dan penulisan, memahami aturan ini menjadi bekal penting agar komunikasi tertulis tidak hanya efektif tetapi juga sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca Juga :  Kata Kunci Adalah ?
Disusun berdasarkan: Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnak
Scroll to Top