Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi – Dalam dunia fiksi, cerita sering kali terjalin dengan baik melalui penggambaran aksi dan petualangan yang menarik. Salah satu alat paling penting yang digunakan oleh penulis fiksi untuk membawa pembaca ke dalam dunia mereka adalah teks prosedur. Teks prosedur dalam fiksi adalah deskripsi langkah demi langkah yang menggambarkan tindakan atau kegiatan tertentu. Pengenalan dan pemahaman yang baik terhadap teks prosedur dalam fiksi dapat membantu pembaca merasakan kehidupan dalam cerita dan memahami karakter dengan lebih baik.

Nah, kali ini kita akan belajar mengenali teks prosedur dalam fiksi melalui pembahasan soal. Pembahasan soal ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMP kelas VII kurikulum merdeka. Berikut adalah pembahasan soal selengkapnya !

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi Halaman 93

Kegiatan 12: Mengenali Teks Prosedur Dalam Fiksi

Membaca

Sekarang bacalah kutipan cerita berikut.

Kultur Jaringan

“Nah, kita sudah bisa menyiapkan proses pembibitan. Tolong ambilkan karung bibitnya.” Paman Unus menoleh kepada dua karyawan kontraktornya.

Karyawan yang disuruh bergegas ke mobil pick up, menurunkan karung goni berisi buah kopi.

“Tadi pagi Paman sudah memetik semua buah dari pohon kopi itu, Amel,” Paman menjelaskan. “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik.”

Buah kopi dari induk yang baik itu ditumpahkan di atas terpal. Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak-injak agar kulit buah kopi terkelupas, tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.

“Sekarang tolong bantu ambil air dengan ember.” Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.

Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember penuh-penuh. Dua ember itu diletakkan di tengah-tengah. Paman Unus lantas menyuruh kami menumpahkan buah kopi yang sudah diinjak-injak ke dalam ember berisi air.

Baca Juga :  Belajar Membuat Karya Tiga Dimensi

Baca Juga : Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengenali Adverbia dalam Teks Prosedur

“Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik.”  Kami mengangguk mendengarkan penjelasan Paman Unus.

Sepanjang sisa sore, kami sibuk menyiapkan biji kopi untuk penyemaian. Setelah menyortir bibit, Paman Unus menumpahkan abu gosok ke atas biji kopi untuk menghilangkan lendir buah, memasukkannya kembali ke dalam ember berisi air, merendamnya selama lima menit di cairan fungisida yang telah disiapkan.

Terakhir, bagian yang paling seru adalah ketika kami mulai menanam biji-biji kopi itu di atas bedeng-bedeng tanah gembur bercampur pupuk kandang. Paman Unus menjelaskan caranya, bagaimana posisi biji tersebut ditanam. Kami mulai meraup biji kopi masing-masing. Maya terlihat antusias, tidak peduli kalau wajahnya cemong oleh pupuk kandang. Aku tertawa menunjuk pipinya. Maya hendak menghapusnya dengan tangan yang belepotan, justru menambah cemong.

Kalian telah mengenal beragam teks prosedur. Kalian dapat membandingkan kutipan teks prosedur dalam novel Amelia ini dengan teks prosedur yang kalian baca sebelumnya pada bab ini. Saat membandingkan, kalian dapat mengingat-ingat ciri kalimat, struktur teks prosedur, dan unsur kebahasaan dalam teks prosedur yang telah kalian pelajari pada bab ini.

1. Dapatkah kalian menemukan kalimat perintah, ajakan, atau imbauan pada kutipan cerita tersebut? Tuliskan kalimat-kalimat tersebut pada buku tulis.

2. Adakah yang unik dan berbeda pada kalimat-kalimat yang telah kalian catat tersebut?

3. Apa saja keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut?

Baca Juga :  Teori dan Apresiasi Sastra Indonesia

4. Menurut kalian, apakah kutipan cerita di atas memuat tahapan prosedur yang jelas untuk membuat kultur jaringan?

5. Setelah membaca kutipan cerita di atas, menurut kalian, apakah mudah atau sulit untuk membuat sebuah kultur jaringan? Tuliskan alasan kalian!

Baca Juga : Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengidentifikasi Struktur Teks Prosedur

Jawaban :

1. Kalimat perintah, ajakan, atau imbauan pada kutipan cerita di atas :

  • “Tolong ambilkan karung bibitnya.”
  • “Sekarang tolong bantu ambil air dengan ember.”
  • “Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua.”
  • “Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang.”
  • “Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang.”
  • “Merendamnya selama lima menit di cairan fungisida yang telah disiapkan.”
  • “Mulai menanam biji-biji kopi itu di atas bedeng-bedeng tanah gembur bercampur pupuk kandang.”

2. Hal yang unik dan berbeda adalah kalimat perintah dan ajakan pada kutipan teks tersebut, karena dikatakan langsung oleh seorang tokoh ke tokoh lain.

3. Keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita di atas :

  • “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang (baik).”
  • “Sekarang tolong bantu ambil air dengan (ember).”
  • Sepanjang sisa sore, kami sibuk menyiapkan biji kopi untuk (penyemaian).

4. Ya, kutipan cerita tersebut memuat tahapan prosedur yang jelas untuk membuat kultur jaringan.

5. Membuat kultur jaringan sulit karena membutuhkan persiapan rumit, keahlian dan pengalaman, pengendalian lingkungan yang tepat, dan perawatan yang intensif.

Kesimpulan

Demikianlah informasi yang dapat disajikan. Semoga dengan pembahasan soal di atas dapat mempermudah sobat dalam belajar.

Baca Juga : Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Mengenali Ragam Kalimat dalam Teks Prosedur

Baca Juga :  Kunci Jawaban Pertanyaan Pemantik "Sampaikan Melalui Surat"

Disclaimer :

  1. Jawaban dan pembahasan pada postingan ini mungkin akan berbeda dengan jawaban sumber lain.
  2. Jadikan postingan ini sebagai salah satu bahan referensi dalam menjawab soal bukan sebagai acuan utama dan satu-satunya.
  3. Postingan ini tidak mutlak kebenarannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.