gurune.net – Apakah kamu masih ingat cara bermain kasti? Hari ini kamu dan teman-temanmu akan mempraktikkan kembali permainan kasti. Semakin sering berlatih, tentunya akan membuat kamu semakin terampil dalam bermain. Sebelum bermain, diskusikan kembali secara berpasangan bagaimana cara memainkan permainan tersebut. Diskusikan strategi yang akan kamu terapkan agar dapat melakukan permainan dengan baik secara berkelompok dan memenangkan pertandingan. Tuliskan hasil diskusimu pada kolom berikut.
Agar permainan kasti dapat berjalan dengan baik, ada beberapa peraturan permainan yang perlu dipahami.
Beberapa peraturan permainan dalam kasti adalah sebagai berikut.
1. Jumlah pemain kasti tiap regu adalah 12 orang, dengan salah satu pemain bertindak sebagai kapten. Setiap pemain wajib mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12. Ditambah pemain pengganti atau cadangan sebanyak 6 orang.
2. Waktu permainan dilakukan dalam 2 babak. Tiap-tiap babak 20 – 30 menit. Diantara tiap babak diberikan istirahat 15 menit.
3. Pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit dibantu 3 orang penjaga garis dan 1 orang pencatat waktu.
4. Regu Pemukul setiap pemain berhak memukul satu kali, kecuali pemain terakhir berhak memukul sampai 3 kali. Sesudah memukul, alat pemukul harus diletakkan di dalam ruang pemukul. Apabila alat pemukul diletakkan di luar, maka pemain tersebut tidak mendapatkan nilai, kecuali jika ia segera meletakkannya di dalam ruang pemukul. Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, tidak jatuh di ruang bebas, dan tidak mengenai tangan pemukul.
5. Regu penjaga bertugas mematikan lawan dengan cara melemparkan bola ke pemukul atau menangkap langsung bola yang dipukul melambung oleh regu pemukul. Membakar ruang bebas dengan cara menempati ruang bebas jika kosong.
6. Pelambung bertugas melambungkan bola sesuai permintaan pemukul Jika bola yang dilambungkan oleh pelambung tidak sesuai dengan permintaan pemukul, maka pemukul boleh untuk tidak memukulnya. Jika ini terjadi sampai 3 kali berturut-turut maka pemukul dapat berlari bebas ke tiang pemberhentian pertama.
7. Pergantian tempat antara regu pemukul dan regu penjaga terjadi apabila: Salah seorang regu pemukul terkena lemparan bola. Bola pukulan regu pemukul ditangkap langsung oleh regu penjaga sebanyak 3 kali berturut-turut, dan Alat pemukul lepas ketika memukul
Cara Memperoleh Nilai Permainan Kasti
1. Nilai nol diperoleh pemain yang pukulannya gagal.
2. Pemain berhasil memukul bola, kemudian lari ke pemberhentian I, II, III, dan ruang bebas secara bertahap, mendapat nilai 1.
3. Pemain berhasil berlari melewati tiang-tiang pemberhentian dan kembali ke ruang bebas atas pukulannya sendiri, mendapat nilai 2.
4. Regu penjaga menangkap langsung bola lambung yang dipukul oleh regu pemukul, mendapat nilai 1.
5. Nilai tiga didapat oleh regu penjaga, jika dalam satu putaran permainan, penjaga berhasil menangkap bola tiga kali. Kemudian dilakukan pertukaran tempat.
6. Regu yang mendapatkan nilai paling banyak dinyatakan sebagai pemenang.
Taktik permainan Kasti
1. Pemukul harus memukul bola dengan keras agar lambungannya sukar dijangkau penjaga dan dapat melampaui pos jaga (base).
2. Pelambung harus berusaha melambungkan bola dengan benar agar luput dari pukulan pemukul, bola lemparan harus cepat, keras, dan sukar dipukul
3. Penangkap harus bersiap menangkap bola yang luput dari pukulan pemukul.
4. Penjaga harus selalu siap menangkap dan mengoper bola.
Sebelumnya kamu telah menulis laporan tentang hasil wawancara. Ayo, presentasikan laporan tersebut dalam kelompok!
I. Latar Belakang
Kami siswa kelas 4 mendapat tugas untuk melakukan wawancara tentang sikap mencintai
lingkungan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal kami.
II. Maksud dan Tujuan
Tujun dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh informasi dan memperdalam pemahaman kami tentang berbagai macam sikap warga di sekitar lingkungan kami tinggal dalam hal
mencintai lingkungan.
III. Topik Wawancara
Mencintai Lingkungan Sekitar
IV. Waktu dan Tempat Kegiatan
Wawancara ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Kamis, 2 Januari 2020
Waktu : pukul 08.00 – 09.00
Tempat : Desa Golo Mori
V. Laporan Hasil Wawancara
– Narasumber: Bapak Muhlasin
– Pewawancara: Fikri, Lani, Mahmud, Raya
– Hasil Wawancara:
Pada hari Kamis, 2 januari 2020, pukul 08.00 – 09.00, kami melakukan wawancara kepada Bapak Muhlasin tentang sikap warga untuk mencintai lingkungan tempat tinggal dalam kehidupan sehari-hari.
Bapak Muhlasin menjelaskan bahwa warga Desa Golo Mori sebagian besar sudah melaksanakan sikap mencintai lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan warga yang menanam pohon di sekitar rumah, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan secara teratur, membuat tempat penampungan sampah, memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya, membuang sampah pada tempatnya.
Beliau juga melanjutkan bahwa namun masih ada saja warga yang belum memanfaatkan lahan
kosongnya dengan menanam pohon, enggan ikut dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan, tidak memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya, dan masih ada yang membuang sampah di sungai. Maka perlu adanya saling mengingatkan satu sama lain dan kesadaran diri sendiri untuk terus menjaga dan mencintai lingkungan.
VI. Kesimpulan
Mencintai lingkungan terupakan kewajiban kita sebagai manusia dan tidak terkecuali warga
Desa Golo Mori. Dengan menjaga lingkungan berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita terhadap lingkungan, dan sebagai balasannya kita memperoleh hak untuk hidup nyaman di lingkungan tenpat tinggal kita.
Kamu telah membuat diagram frayer tentang mencintai lingkungan pada pertemuan sebelumnya. Ayo, ceritakan isi diagram tersebut! Sebelumnya kamu telah menuliskan pada diagram frayer tentang mencintai lingkungan. Pada diagram tersebut kamu menuliskan: Contoh sikap mencintai lingkungan, bukan contoh sikap mencintai lingkungan, ciri-ciri perilaku yang mencintai lingkungan, dan kesimpulan.
Mencintai lingkungan dapat dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sebulan sekali, membuat bak pebampungan sampah, menenam pohon si sekitar rumah, dan memisahkan sampah organik dan anorganik.
Namun masih ada warga yang belum menunjukkan sikap mencintai lingkungan. Contoh sikap warga yang belum mencintai lingkungan antara lain: membuang sampah di sungai, enggan membersihkan lingkungan, belum menanam pohon di sekitar rumah, membuang sampah sembarangan, dan tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan,.
Ciri-ciri sikap mencintai lingkungan antara lain: peduli terhadap lingkungan, membuang sampah sekecil apapun pada tempat yang telah disediakan, tidak senang apabila ada orang yang membuang sampah sembarangan.
Kesimpulannya adalah mencintai lingkungan adalah kewajiban seluruh warga masyarakat. Dengan menjaga lingkungan berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita terhadap lingkungan, dan sebagai balasannya kita memperoleh hak untuk hidup nyaman di lingkungan tenpat tinggal
kita.